BI Catat Pertumbuhan Industri Halal di Kuartal II Capai 8,24 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pada kuartal II-2021 pertumbuhan industri halal tumbuh mencapai 8,24 persen. Pertumbuhan ini mencakup makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pada kuartal II-2021 pertumbuhan industri halal tumbuh mencapai 8,24 persen. Pertumbuhan ini mencakup makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim.
"Alhamdulillah industri halal mencakup makanan halal, muslim fesyen dan pariwisata ramah muslim tumbuh lebih tinggi menjadi 8,24 persen, " kata Perry dalam sambutannya di acara Gerakan Sadar Wakaf: Sumatera Berwakaf, Jakarta, Jumat (13/8).
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang diklaim sebagai informasi palsu yang beredar tentang Bank Syariah Indonesia? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan 'halal bihalal' dalam budaya Indonesia? Halal bihalal adalah istilah dalam budaya Indonesia yang merujuk pada tradisi saling memaafkan dan menyatukan kembali hubungan yang mungkin terganggu selama periode sebelumnya.
-
Siapa yang mengusung konsep Wisata Halal di Indonesia? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Bos bank sentral ini menilai dalam membangun momentum ekonomi regional perlu bersinergi dengan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya lewat mobilisasi wakaf produktif sebagai pengembangan Islamic Social Finance.
"Ini sangat penting untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah," kata dia.
Dia menuturkan, sejak zaman Rasulullah dan para sahabatnya, implementasi wakaf telah berperan penting dalam membangun ekonomi dan membentuk peradaban. Kala itu Rasul dan para sahabat menggunakan wakaf untuk kemajuan ekonomi islam.
"Pada peradaban Islam, peran wakaf makin penting untuk membuat perekonomian dunia atau islam," kata dia.
Di Indonesia, khususnya di Sumatera, pemanfaatan wakaf telah dikenal lama dan dipraktikan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya wakaf dari masyarakat Aceh di Tanah Suci yang pengelolaanya masih diterima warga Aceh yang melakukan ibadah haji atau umrah. Selain itu, di Jawa Tengah, pemanfaatan wakaf digunakan untuk membiayai Rumah Sakit Mintoharjo.
Saat ini Perry menyebut, pemerintah melalui lembaga Badan Wakaf Indonesia tengah kembali membumikan wakaf agar menjadi lebih produktif. Bank Indonesia pun memberikan dukungannya agar bentuk dari wakaf ini tidak hanya berupa aset tanah atau gedung saja, melainkan juga benda produktif lainnya seperti uang.
"BI dukung upaya mulia ini, tidak hanya benda tidak bergerak tapi dalam wakaf produktif, skema wakaf dari umat untuk usaha produktif sehingga menghasilkan surplus berkelanjutan. Bisa dengan uang atau logam mulia atau benda tidak bergerak tanah dan bangunan," kata dia.
Surplus wakaf produktif ini akan menjadi sumber dana abadi bagi kebutuhan umat. Misalnya untuk pendidikan dan pelayanan berkualitas.
Baca juga:
Kemenag Sosialisasi Sertifikasi Halal Bagi Pelaku Usaha Berbasis Pesantren
BCA Syariah: Konsumsi Produk Halal Indonesia Tembus Rp3.400 Triliun di 2024
Ma'ruf Amin Sayangkan Indonesia Masih Impor Produk Makanan Halal
Ma'ruf Amin Akui Pengembangan Industri Halal RI Kalah dengan Malaysia & Brasil
Wasekjen MUI Puji Kinerja Ma'ruf Amin Kembangkan Produk Halal & Keuangan Syariah
BI Ingin Indonesia Berlomba Jadi Produsen Produk Halal Dunia