BI Waspadai Inflasi Saat Libur Natal dan Tahun Baru
"Ini penting sekali karena ini mendekati akhir tahun, mendekati Natal bagi non muslim. Biasanya memang belanja mendekati akhir tahun lebih banyak aktivitas ekonomi juga lebih banyak, maka kita perlu menjaga inflasi bahan makanan supaya kita menjaga inflasi bisa rendah."
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengakui bahwa inflasi akhir tahun sangat penting untuk dijaga. Sebab, di periode tersebut banyak kegiatan belanja yang dilakukan oleh masyarakat. Terutama bagi yang merayakan Natal dan Tahun Baru.
"Ini penting sekali karena ini mendekati akhir tahun, mendekati Natal bagi non muslim. Biasanya memang belanja mendekati akhir tahun lebh banyak aktivitas ekonomi juga lebih banyak, maka kita perlu menjaga inflasi bahan makanan supaya kita menjaga inflasi bisa rendah," kata Mirzha saat dijumpai di Masjid Kompleks BI, Jakarta, (7/12).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Ini sangat penting karena kondisi inflasi sangat mempengaruhi keputusan BI dalam menaikkan atau mempertahankan (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan.
"Kalau kita bicara suku bunga, suku bunga itu, satu tergantung inflasi dan kedua tergantung volatilitas kurs. Kalau inflasi bisa terjaga paling tidak faktor yang mempengaruhi suku bunga kita bisa kendalikan," ujarnya.
Sementara itu, faktor yang mempengaruhi kurs atau nilai tukar Rupiah cakupannya lebih luas lagi dari sekadar menjaga stabilitas harga pangan demi inflasi. Yaitu kondisi ekspor dan impor.
"Salah satu faktor paling besar yang mempengaruhi kurs adalah mengenai situasi ekspor impor barang dan jasa kita yang masih defisit. Jadi kalau defisit di tengah suku bunga global yang meningkat maka itu kemudian menimbulkan volatilitas kurs di Indonesia lebih besar dari volatilitas kurs di negara lain. Tapi paling tidak kalau kita bisa kendalikan inflasi maka salah satu faktor penting yang menentukan suku bunga kita sudah bisa kendalikan," tutupnya.
Baca juga:
Survei BI: Inflasi Awal Desember 0,3 Persen Dipicu Naiknya Harga Telur Ayam Ras
Presiden Jokowi Sebut Inflasi Akhir 2018 Capai 3,2 Persen
Inflasi November 0,27 Persen, Ini Kata Sri Mulyani
BPS: Inflasi November 2018 sebesar 0,27 persen
Tarif Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Sumbang Inflasi Terbesar di November
Menko Darmin Prediksi Inflasi November di Bawah 3 Persen