BI waspadai lonjakan inflasi akibat pencabutan subsidi listrik
Inflasi administered prices pada Februari 2017 mencapai 0,58 persen (mtm), menurun dari bulan lalu yang sebesar 2,57 persen (mtm). Inflasi kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan tarif listrik sejalan dengan penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan pasca bayar daya 900 VA nonsubsidi yang terjadi di bulan Januari.
Bank Indonesia (BI) mewaspadai potensi lonjakan inflasi tahun ini akibat pencabutan subsidi listrik dan kenaikan harga pangan. Maka dari itu, bank sentral meminta peningkatan koordinasi dari pemerintah menjaga inflasi tetap rendah.
Deputi Direktur 2 Departemen Komunikasi BI, Andiwiana S, mengatakan, inflasi Februari 2017 tercatat sebesar 0,23 persen (mtm), lebih rendah dari bulan lalu yang sebesar 0,97 persen (mtm). Inflasi bulan ini terutama disumbang oleh kelompok administered prices dan kelompok inti, sementara kelompok volatile food tercatat mengalami deflasi.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang meningkatkan permintaan nikel untuk baterai kendaraan listrik? "Dengan komitmen global untuk mengurangi emisi dan mengadopsi kendaraan listrik, permintaan untuk baterai EV akan terus meningkat, yang pada gilirannya akan mendorong permintaan terhadap nikel," ujar Toto.
-
Apa definisi dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik.
-
Mengapa harga baterai mobil listrik menjadi salah satu faktor utama yang membuat mobil listrik mahal? Salah satu alasan utama mobil listrik mahal adalah harga baterainya yang tinggi.
"Secara tahunan, inflasi IHK mencapai 3,83 persen (yoy), berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4 persen±1 persen (yoy)," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/3) malam.
Inflasi administered prices pada Februari 2017 mencapai 0,58 persen (mtm), menurun dari bulan lalu yang sebesar 2,57 persen (mtm). Inflasi kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan tarif listrik sejalan dengan penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan pasca bayar daya 900 VA nonsubsidi yang terjadi di bulan Januari.
"Selain itu, inflasi administered prices juga didorong oleh penyesuaian harga bensin, rokok kretek filter, rokok kretek dan rokok putih. Secara tahunan, inflasi administered prices mencapai sebesar 4,74 persen (yoy)," tuturnya.
Inflasi inti Februari 2017 tercatat sebesar 0,37 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,56 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok ini adalah tarif pulsa ponsel, emas perhiasan, upah pembantu rumah tangga, kontrak rumah, dan sewa rumah. "Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,41 perse(yoy)."
Kelompok volatile food pada Februari 2017 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,36 persen (mtm) sejalan dengan pola historis Februari. Deflasi terutama bersumber dari komoditas cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Penurunan harga daging dan telur ayam ras terjadi seiring dengan melimpahnya panen jagung pakan ternak pada bulan ini.
"Deflasi lebih lanjut tertahan oleh kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah akibat peningkatan intensitas curah hujan dan terjadinya banjir di beberapa wilayah sentra produksi. Secara tahunan, inflasi volatile food mencapai sebesar 4,46 persen (yoy)," tutupnya.
Baca juga:
BI: Harga cabai & kenaikan tarif listrik sumbang inflasi Februari
ESDM: Penyesuaian tarif listrik akan dilakukan per 3 bulan sekali
Banyak kebijakan sumbang inflasi, pemerintah bakal rapat tiap bulan
Kenaikan tarif STNK dan listrik kerek inflasi Sulsel 1,12 persen
Wapres JK akui pencabutan subsidi listrik dorong inflasi di 2017