BI yakinkan kenaikan harga pangan bulan puasa akan terkendali
Keyakinan harga pangan akan terkendali didasari dampak kenaikan harga BBM tahun lalu sudah mereda.
Bank Indonesia (BI) meyakini penaikan harga pangan selama bulan puasa dan Lebaran tahun ini masih normal. Pasalnya, dampak penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun lalu sudah menghilang.
Berkaca pada pola tahun-tahun sebelumnya, harga-harga memang akan cenderung meninggi selama bulan puasa dan Lebaran. Kemudian balik merendah satu bulan pasca-Idul Fitri.
"Belum bisa diubah pola musiman seperti ini," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Dodi Zulverdi saat media briefing "Antisipasi Ramadan-Idul Fitri dan Pengendalian Inflasi Semester II-2014", Jakarta, Rabu (25/6).
Dia melanjutkan, penaikan harga pangan pada bulan puasa dan Lebaran masih dapat dikendalikan. Ini berbeda dengan pergerakan harga pangan yang meningkat tajam pada periode yang sama tahun lalu. "Ini dampak dari penaikan harga BBM subsidi."
Sekedar gambaran, perkembangan harga kelompok pangan yang tidak diatur pemerintah alias volatile food rata-rata meningkat drastis sekitar 6 persen (month-to-month) pada 2013. Namun, tiga tahun terakhir sebelum 2013, penaikan harga volatile food rata-rata hanya 3 persen (mtm).
"Tekanan inflasi volatile food pada saat Idul Fitri mereda sekitar 1,5 persen (mtm) dan setelah itu biasanya terjadi koreksi harga hingga bisa mencatat deflasi sekitar 1,5 persen (mtm) bahkan tahun lalu sempat deflasi 3,38 persen (mtm)," ujar Dodi.
Berdasarkan pola musimannya, komoditi pangan seperti aneka daging, bumbu, dan beras konsisten mendorong inflasi selama periode puasa dan Idul Fitri. Hasil pemantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), harga beras IR III di Pasar Induk Beras Cipinang saat ini sekitar Rp 7.200 perkilogram, turun dari sebelumnya Rp 8.300/kg pada Februari-Maret.
Kemudian, harga bawang memang secara rata-rata nasional meningkat, sekitar Rp 22.138/kg. Namun, itu masih di bawah harga patokan pemerintah sebesar Rp 26.700/kg.
Lalu, harga daging ayam kecenderungannya meningkat, hingga pekan III Juni mencapai Rp 30.718/kg. Namun, masih di bawah harga ayam periode sama tahun lalu yang menyentuh Rp 35.000/kg.
Selain itu, harga daging sapi secara rata-rata nasional sekitar Rp 97.578/kg. Menurun perlahan ketimbang harga pada Februari lalu yang sebesar Rp 100.525/kg.
Sebaliknya, harga beberapa komoditas pangan lainnya masih cenderung rendah karena panen di berbagai daerah. Semisal, cabai merah keriting, cabai merah biasa, dan cabai rawit, harga masing-masing sekitar Rp 17.793/kg, Rp 18.587/kg, Rp 25.082/kg.
Itu masih jauh di bawah harga referensi pemerintah untuk cabai merah Rp 26.300/kg dan cabai rawit Rp 28.000/kg.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Baca juga:
Pernyataan BI buat Rupiah sulit menjauhi zona merah
BI Kalbar terima 268 lembar uang palsu
Masyarakat mulai kurangi gesek kartu kredit
BI minta bank agresif jualan layanan digital
Terbit 2 bulan lagi, uang NKRI bukan hasil redenominasi