Bisnis Online Tak Surutkan Minat Konsumen Indonesia Belanja di Mal
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan masyarakat masih ramai berdatangan ke toko offline yang ada di mal untuk mencari pengalaman yang tak didapatkannya saat berbelanja online.
Marak bisnis online rupanya tak membuat toko konvensional atau offline di pusat perbelanjaan sepi pengunjung. Hal itu dilaporkan oleh Colliers International Indonesia dalam sebuah pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Rabu (9/1).
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan masyarakat masih ramai berdatangan ke toko offline yang ada di mal untuk mencari pengalaman yang tak didapatkannya saat berbelanja online.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Bagaimana Menko Luhut meminta TikTok untuk membangun bisnis e-commerce nya? "Kita pisahkan kemarin, jadi jangan dagang di media sosial. Itu aja, enggak ada yang lain-lain," tekan Luhut.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kapan biasanya review palsu sering muncul di platform e-commerce? Menjelang perayaan tertentu biasanya tersedia penawaran khusus atau bahkan diskon besar-besaran. Namun, dalam hal ini biasanya ada beberapa kecurangan yang terjadi di dalamnya, khususnya pada kolom ulasan pembeli.
"Kalau melihat tren, apakah online shopping berpengaruh pada offline shopping? Di Indonesia pengaruhnya ternyata tidak besar. Orang masih ramai datang ke mal untuk mencari sebuah pengalaman, bukan hanya beli barang," ujar dia di World Trade Center I, Jakarta, Rabu (9/1).
Selain itu, dia menambahkan, banyak pusat perbelanjaan yang kini mulai memperluas fungsinya dari sekedar tempat belanja menjadi ruang yang bisa dipakai untuk suatu pertemuan resmi. "Shopping center juga sekarang bisa jadi tempat meeting," sambungnya.
Dia pun berharap, perekonomian Indonesia dapat terus membaik sehingga bisa meningkatkan kegiatan usaha di sektor ritel seperti di pusat perbelanjaan atau mal.
"Memang di 2018 ini ritel belum terlalu bagus. Kalau ekonomi maju, sarana transportasi baru seperti LRT dan MRT terbangun dan berjalan, semoga sektor ritel ke depan akan lebih maju," ungkap dia.
Ferry juga memperkirakan pihak operator mal pada 2019 ini belum akan menaikan harga sewa toko dan outlet hingga akhir tahun.
"Secara proyeksi, harga sewanya stagnan. Kemungkinan beberapa operator mal masih menahan harga sewa sampai akhir tahun. Mungkin hanya mal-mal besar dan sudah punya nama saja yang mungkin memberikan perubahan harga sewa jadi lebih tinggi," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Setiap Tahun, Bhinneka.com Tumbuh Double Digit
Selain Trump dan Kim Jong-un, Lima Sosok Ini Paling Curi Perhatian Dunia di 2018
Manipulasi Voucher Cashback, 3 Pelapak & Pembeli di Bukalapak Ditangkap
Simak, Fakta-fakta Menarik Selama Harbolnas 12.12 2018
RealMe U1 Gelar Penjualan Online Pada 20 Desember, Harga 2,5 Jutaan!
Menteri Sri Mulyani: Globalisasi Buat Tidak Ada Lagi Pajak Tinggi
Mendag Enggar Inginkan Marketplace Tayangkan Produk Lokal Dalam Negeri