BNI raih laba bersih Rp 4,37 T di kuartal II-2016
Pencapaian ini tumbuh 79,9 persen pada periode yang sama tahun lalu.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meraih laba bersih sebesar Rp 4,37 triliun pada kuartal II-2016. Pencapaian ini tumbuh 79,9 persen pada periode yang sama tahun lalu.
"Kenaikan laba bersih ditopang oleh kenerja fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan kredit. Meskipun pada suku bunga kredit segmen kecil telah diturunkan secara selektif sejak awal April 2016, serta kondisi perekonomian nasional yang melambat," ujar Direktur Treasury BNI Panji Irawan di Jakarta, Jumat (22/7).
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
Menurutnya, kenaikan laba BNI ini didukung oleh kontribusi Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang naik 11,7 persen year on year (YoY) dari Rp 12,45 triliun menjadi Rp 13,91 triliun, serta kenaikan Pendapatan Non-Bunga 28,7 persen YoY dari 3,44 triliun menjadi Rp 4,43 triliun.
"NII tumbuh berkat penyaluran kredit sampai akhir Juni 2016 yang tumbuh sebesar 23,7 persen YoY dari Rp 288,72 triliun menjadi Rp 357,23 triliun," jelasnya.
Sementara, untuk penyaluran kredit, BNI menunjukan kualitas fungsi intermediasi yang terus meningkat. Meski ditengah kecenderungan menurunnya suku bunga, BNI tetap mendorong kredit dengan terus mencetak Net Interest Margin (NIM) diatas 6 persen.
"Ini didorong oleh kemampuan BNI target NIM dalam menurunkan Cost of Funds dari 3,2 persen pada Juni 2015 menjadi 3,1 persen pada Juni 2016. Cost of Funds tetap mengalami perbaikan karena penurunan suku bunga dana deposito pada umumnya," pungkasnya.
Baca juga:
PLN: 1.073 pelanggan mengambil program diskon tarif listrik
Bos KAI: Kereta terlambat saat arus mudik karena instruksi saya
KAI raih pendapatan Rp 459 M selama arus Lebaran 2016
KAI angkut 5,48 juta penumpang selama arus mudik Lebaran 2016
SMI beri utang HK Rp 1,1 T danai proyek tol Trans Sumatera
Ada tax amnesty, Wika Beton berharap proyek mandek bisa berlanjut
Produksi minyak naik jadi bukti Pertamina penuhi kebutuhan energi RI