BNN: Pengguna habiskan Rp 72 triliun per tahun untuk beli narkoba
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komjen (Pol) Budi Waseso mengatakan, uang yang dikeluarkan oleh pengguna di Indonesia untuk membeli narkoba sebesar Rp 72 triliun per tahunnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komjen (Pol) Budi Waseso mengatakan, uang yang dikeluarkan oleh pengguna di Indonesia untuk membeli narkoba sebesar Rp 72 triliun per tahunnya.
"Ada sekitar 11 negara di seluruh dunia menjadikan Indonesia menjadi pangsa pasar utama dalam menjual barang haram tersebut," ujar Budi Waseso seperti dilansir Antara, Selasa (18/4).
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
Dia menjelaskan, sekitar 72 jaringan narkoba internasional yang menjadikan Indonesia pasar utama dalam menjual barang haram tersebut, seperti jaringan narkotika dari negara Australia, Amerika Serikat, China, Taiwan dan Filipina.
"Jaringan narkotika internasional itu, semuanya memasukkan narkotika melalui Malaysia dan Singapura untuk masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba. Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan secara langsung perang terhadap narkoba, karena Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara.
Pria yang akrab disapa Buwas ini menambahkan, tidak ada satupun pulau di Indonesia yang bebas narkoba. Dari tingkat provisi sampai pada jajaran RT/RW dan desa tidak bisa mengklaim bebas dari narkoba.
"Semua institusi ada yang mewakili yang gunakan barang haram itu, dan tidak ada yang kelompok bebas dari narkoba. Itu bukti Indonesia darurat narkoba," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Nasrullah mengatakan, pihaknya dan instansi terkait dalam tiga bulan terakhir sudah berhasil menggagalkan upaya penyeludupan 90 kilogram narkotika jenis sabu-sabu oleh jaringan internasional dari Malaysia ke Kalbar (Indonesia).
Nasrullah menegaskan, pengungkapan narkotika jenis sabu-sabu tersebut hanya sekitar 20 persen saja. "Data tersebut berdasarkan riset, hanya 20 persen narkoba yang berhasil ditangkap atau masih ada 80 persen narkoba yang beredar dan digunakan oleh para pecandu," imbuhnya.
Kemudian, berdasarkan riset yang dilakukan, setiap hari sedikitnya 65 kilogram narkoba yang digunakan, dengan asumsi sekitar 65.000 para pecandu narkoba dari total 5,3 juta penduduk Provinsi Kalbar.
Baca juga:
Pemerintah kaji revisi aturan Tax Allowance dan Tax Holiday
Singapura terbesar beri utang ke RI, tembus Rp 674 triliun
Kemenperin bakal susun peta jalan revolusi industri keempat
Februari 2017, utang luar negeri RI tembus Rp 4.278 triliun
Menperin yakin revolusi industri ke-4 tak akan singkirkan pekerja
Ini syarat penting wujudkan KEK Tanjung Api-Api
Benahi daya saing, RI perlu jalankan revolusi industri ke-4