Bocoran Hasil Pertemuan Pemerintah Jokowi dengan Persatuan Emirat Arab
Airlangga mengatakan, dengan adanya perjanjian CEPA, kedua negara dapat meningkatkan angka perdagangan hingga di atas tiga kali lipat dari saat ini dan menaikkan peringkat investasi PEA di Indonesia dari yang sebelumnya di peringkat 25.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo untuk melakukan kunjungan kerja di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA). Kunjungan ini dilakukan setelah KTT COP26 di Glawgow. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga membeberkan rencana kerja sama yang dijalin antara kedua negara tersebut.
"Disepakati bahwa kedua negara akan terus meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, terutama setelah diluncurkannya perundingan perjanjian Indonesia – UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE- CEPA) pada September 2021 lalu, dan diharapkan dapat selesai dalam jangka waktu lebih kurang satu tahun," ujar Airlangga setelah pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Y.M. Mohammed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Kamis (4/11).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa yang Airlangga apresiasi dalam penerapan ekonomi sirkular? Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi banyaknya perusahaan rintisan (startup) dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
Airlangga mengatakan, dengan adanya perjanjian CEPA, kedua negara dapat meningkatkan angka perdagangan hingga di atas tiga kali lipat dari saat ini dan menaikkan peringkat investasi PEA di Indonesia dari yang sebelumnya di peringkat 25.
"Terlebih dengan telah diundangkannya UU Cipta Kerja yang memudahkan proses layanan perdagangan dan investasi asing sebagai bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19," imbuh Airlangga.
Secara khusus, Indonesia berharap UEA dapat meningkatkan investasinya di bidang kesehatan dan ekonomi hijau dan berkelanjutan. Selain itu, Airlangga menjelaskan, kedua negara juga sepakat melakukan langkah-langkah peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi, termasuk di bidang industri pertahanan melalui mekanisme bilateral yang telah terbentuk.
Realisasi Perjanjian Kerja Sama
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara juga sepakat untuk merealisasikan sejumlah perjanjian kerja sama yang dihasilkan dan disepakati dalam tiga tahun terakhir.
"Beberapa investasi yang didorong dalam kunjungan ini antara lain kerja sama investasi melalui Sovereign Wealth Fund INA, kerja sama energi terbarukan, ritel dan infrastruktur pelabuhan dan jalan tol, kerja sama kesehatan, serta teknologi digital," jelas Airlangga.
Proses perundingan IUAE-CEPA sendiri telah dilaksanakan sebanyak dua putaran secara hybrid. Pada putaran kedua (28-30 Oktober 2021) telah berhasil disepakati beberapa pasal terkait substansi. Sesuai kesepakatan kedua Pemimpin Negara, Perjanjian CEPA kedua negara akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.
Nilai perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai USD 2,9 miliar, sementara dari nilainya pada Januari hingga Agustus 2021 sudah mencapai sekitar USD 2,4 miliar. Sedangkan nilai investasi UEA di Indonesia pada periode 2017-2021 mencapai USD 189,8 juta dengan sebanyak 484 proyek.
(mdk/idr)