Bos Bappenas: Indonesia Pembuang Sampah Makanan Terbesar Setelah Arab Saudi
"Di satu sisi Indonesia masih kekurangan gizi sehingga berpotensi stunting. Di sisi lain Indonesia adalah penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia setelah Saudi Arabia," ujar Bambang.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro memberi pidato kunci pada workshop nasional fortifikasi pangan dengan tema Fortifikasi Pangan: Intervensi Cost Effective dalam Mengoptimalkan Penurunan Stunting. Stunting (kerdil) merupakan terhalangnya pertumbuhan tubuh akibat kekurangan makanan dan gizi sejak dalam kandungan.
Dia mengatakan, tingkat stunting di Indonesia saat ini berada pada level 30 persen. Angka ini cukup memprihatinkan sebab dibalik kekurangan makanan dan gizi, Indonesia merupakan negara kedua pembuang sampah makanan terbesar di dunia setelah Arab Saudi.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Arab Saudi dalam laga pertama Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Di satu sisi Indonesia masih kekurangan gizi sehingga berpotensi stunting. Di sisi lain Indonesia adalah penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia setelah Saudi Arabia," ujar Bambang Di Hotel Ayana, Jakarta, Selasa (19/2).
Menyikapi hal ini, Indonesia masih jauh dari bebas stunting. Perlu langkah konkret agar stunting dapat ditekan, disamping mengubah perilaku masyarakat agar membiasakan diri mengkonsumsi makanan dengan bijak dan bertanggung jawab.
"Indonesia masih jauh dari bebas stunting. Ke depan kalau kita ingin naikkan faktor itu maka pengurangan stunting ini harus jadi bagian integral. Permasalahan ganda pada gizi (double burden), kita upaya dengan penambahan gizi terutama gizi anak dan balita," jelasnya.
Mantan Menteri Keuangan itu melanjutkan, masa depan Indonesia sangat tergantung pada kualitas SDM, dan fortifikasi (pengayaan gizi) pangan merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi masyarakat sekaligus mendukung target pengurangan stunting.
"Dengan mendukung fortifikasi pangan, kita dapat menurunkan prevalensi stunting dan masalah gizi lainnya sekaligus meningkatkan kualitas SDM Indonesia," tandasnya.
Baca juga:
Potret Turis Menikmati Liburan di Tengah Tumpukan Sampah Pantai Bali
Olah Sampah TPA Jadi Listrik, Solo Akan Jadi Percontohan
Setelah Lima Tahun Sampah Ilegal dari Kanada Masih Menumpuk di Filipina
Anti Sedotan Sedotan Klub
Terganggu Sampah Sedotan Plastik
Ketahuan Buang Sampah di Kali, Warga Tanah Abang Didenda Rp 500 Ribu