Bos BEI Harap Semakin Banyak BUMN IPO di Pemerintahan Jokowi Periode II
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, berharap ke depan semakin banyak perusahaan pelat merah yang melantai di bursa saham atau initial public offering (IPO). Hal itu dikatakan di Gedung BEI usai ditanya harapannya pasca pelantikan presiden terpilih yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, berharap ke depan semakin banyak perusahaan pelat merah yang melantai di bursa saham atau initial public offering (IPO). Hal itu dikatakan di Gedung BEI usai ditanya harapannya pasca pelantikan presiden terpilih yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019 kemarin.
"Pemerintahan 5 tahun ke depan kita pasti dukung. Yang penting dari kita ekonomi dan situasi politik tetap stabil," ujarnya di Gedung BEI, Senin (21/10).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Dengan situasi politik yang kondusif, menurutnya itu akan semakin memantik banyak perusahaan untuk mencari pendanaan lewat pasar modal. "Di luar itu, ya kita harap banyak BUMN yang go public di pasar modal. Kita harapkan demikian," kata dia.
Optimistis Target 75 Perusahaan IPO di 2019 Tercapai
Inarno pun optimistis target sebanyak 75 perusahaan IPO akan tercapai hingga akhir tahun ini. Sampai dengan hari ini, tercatat sudah 42 perusahaan melantai di bursa saham. Berarti, masih ada 33 perusahaan lagi yang antre untuk IPO sampai akhir tahun.
"Kan semuanya sudah ya, pelantikan Pak Presiden sudah, kabinet sebentar lagi. Pagi ini juga kelihatan indeks aman-aman saja. Insha Allah kalau melihat pipeline (daftar) perusahaan IPO, mudah-mudahanlah (tercapai)," tuturnya.
Adapun sekitar 30 perusahaan yang tengah mengantre untuk melakukan IPO sampai akhir tahun ini, diakui tidak ada yang berasal dari BUMN. "Yang (30) tidak ada BUMN. Jadi mudah-mudahan berikutnya nanti ada, begitu," ungkapnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Melantai di Bursa Saham, Lion Air Dikabarkan Incar Dana Segar Rp14,14 Triliun
Siap IPO, Lion Air Lakukan Mini Expose Pekan Depan
BEI: Ada 31 Calon Emiten Baru Hingga Akhir 2019
38 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Hingga Akhir September 2019
Resmi IPO, Saham Telefast Indonesia Melonjak 50 Persen
Resmi IPO, Saham Bhakti Agung Propertindo Naik 20 Persen
Resmi IPO, Saham Kencana Energi Naik 48,99 Persen