Bos BI sebut industri perbankan syariah dunia tumbuh cukup pesat
Pada semester pertama 2015 perbankan syariah juga telah membukukan angka pertumbuhan sebesar 7,96 persen. Dengan begitu, pertumbuhan aset perbankan syariah secara global bertahan di angka double digit pada akhir 2015.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, mengatakan sektor perbankan syariah masih mendominasi pasar keuangan secara global, yakni mencapai 80 persen. Bank syariah juga masih kukuh bertahan dengan mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan di tengah badai krisis keuangan global.
"Rata-rata tumbuh dan kuat di angka 17,1 persen pada 2008 sampai 2011. Pertumbuhan terakhir sedikit melambat, rata-rata 13,8 persen selama 2011 hingga 2014, atau 10 persen untuk 2013 dan 2014," ujar Agus Marto dalam acara Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Surabaya, kemarin.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang diklaim sebagai informasi palsu yang beredar tentang Bank Syariah Indonesia? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Agus Marto menjelaskan, pada semester pertama 2015 perbankan syariah juga telah membukukan angka pertumbuhan sebesar 7,96 persen. Dengan begitu, pertumbuhan aset perbankan syariah secara global bertahan di angka double digit pada akhir 2015.
Kendati demikian, pelemahan prospek makroekonomi global yang memicu resiko cukup besar bagi kinerja sektor perbankan global secara umum, termasuk kinerja sektor perbankan syariah. Agus mencontohkan dengan kondisi pasar Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk) global yang pertumbuhannya melambat setelah mencapai rekor pada 2012 dan 2013.
"Pada tahun 2014 pasar Sukuk melambat ke lebih dari USD 100 miliar emisi, dan trennya terus menurun pada 2015 sebesar 43 persen, setara USD 60 miliar," katanya.
Sementara itu, tren perkembangan pasar keuangan Islam di Indonesia juga tidak jauh berbeda dengan pasar global, terutama di 2012-2015. Agus juga mengungkapkan, pertumbuhan bank konvensional masih lebih besar dibanding bank syariah pada 2015. Bank konvensional sebesar 9,2 persen per tahun, sementara bank syariah sebesar 8,8 persen per tahun.
"Namun pada 2016 pertumbuhan perbankan syariah telah kembali pulih mencapai 12 persen (yoy), sementara rekan konvensional masih menunjukkan trend turun sebesar 7,2 persen (yoy). Di sisi lain pasar bank syariah masih bertahan di 4,8 persen," ujarnya.
Namun demikian, perbankan syariah ritel di Indonesia diklaim menjadi yang terbesar di dunia dengan lebih dari 18 juta pelanggan dan lebih dari 4.500 cabang di 2015. Misalnya perkembangan Sukuk, meskipun pernah menurun sukuk korporasi pada 2009-2014 dan sukuk pemerintah pada 2011-2014, namun kondisinya pulih pada 2015 dan 2016.
Sukuk korporasi, kata Agus, tumbuh 39,4 persen pada 2015 dan 29,8 persen pada 2016. Sementara sukuk pemerintah sebesar 39,7 persen pada 2015 dan 36,28 persen pada 2016. "Share-nya mencapai 3,8 persen untuk sukuk korporasi dan 15,6 persen untuk sukuk pemerintah sampai Juli 2016," ujarnya.
Baca juga:
Kembangkan ekonomi syariah, pemerintah deklarasikan KNKS di Surabaya
Zakat dan wakaf sebagai motor pertumbuhan belum termanfaatkan
BI sebut uang zakat dan wakaf bisa perkuat ekonomi syariah
Industri syariah ini tetap 'seksi' di tengah perlambatan ekonomi
ISEF 2016 bahas produk dan akad keuangan syariah khas Indonesia
BI: Masyarakat lebih mengenal Pokemon dibanding istilah syariah
BI dorong literasi keuangan syariah masuk kurikulum pendidikan