Bos BPS Ungkap Tiga Faktor Jadi Masalah Pembangunan Desa
Suhariyanto mengatakan, faktor bencana alam yang tercatat pada Potensi Desa (Pondes) 2018 yakni mulai dari banjir yang terjadi di 19.675 desa, kemudian tanah longsor sebanyak 10.246 desa dan sebanyak 10.115 terdampak gempa bumi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto membeberkan persoalan yang menjadi kendala dalam pembangunan desa atau kelurahan. Menurutnya, tantangan tersebut bisa hadir dari beberapa faktor seperti bencana alam, pencemaran hingga gangguan keamanan.
Suhariyanto mengatakan, faktor bencana alam yang tercatat pada Potensi Desa (Pondes) 2018 yakni mulai dari banjir yang terjadi di 19.675 desa, kemudian tanah longsor sebanyak 10.246 desa dan sebanyak 10.115 terdampak gempa bumi.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Desa yang terkena bencana alam dapat menimbulkan kerusakan tempat tinggal, fasilitas umum, bahkan menimbulkan korban manusia," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (10/12).
Suhariyanto mengatakan, untuk meminimalisir hal tersebut perlu adanya antisipasi bencana alam di wilayah desa atau kelurahan. Berdasarkan data Pondes, jenis mitigasi bencana alam yang terdapat di desa yakni berupa sistem peringatan dini bencana alam yang tersebar di 7.968 desa.
Kemudian, untuk jalur evakuasi baru terdapat di 5.048 desa, penyediaan perlengkapan keselamatan tersebar di 2.738 desa, dan terakhir untuk sistem penyediaan peringatan dini tsunami baru 634 desa.
Selanjutnya, untuk faktor pencemaran yang tercakup dalam pendataan Podes adalah pencemaran air yang terjadi di 16.847 desa, pencemaran udara sebanyak 8.882 desa, dan pencemaran tanah di 2.200 desa. Di mana pencemaran ini dapat bersumber dari rumah tangga, pabrik atau industri serta yang lainnya.
"Hasil pendataan menunjukan bahwa masih banyak desa atau kelurahan yang mengalami pencemaran lingkungan hidup di wilayah desa atau kelurahan dalam setahun terakhir," katanya.
Kemudian, terakhir yakni faktor keamanan. Di mana kemananan menjadi penting mengingat lingkungkan merupakan salah satu faktor utama kenyamanan suatu wilayah. Sebab, lingkungan menjadi tidak nyaman karena adanya tindak kejahatan.
"Kejadian penyalahgunaan atau peredaran narkoba dan perkalihan massal merupakan salah satu gangguan keamanan di desa atau kelurahan," tutupnya.
Baca juga:
Data BPS: Indonesia Miliki 1.734 Desa Wisata
BPS: Desa Tertinggal Berkurang 6.518 Sejak 2014-2018
BPS Catat Potensi Desa Meningkat di 2018
Penumpang Kapal Laut Oktober 2018 Capai 1,6 Juta Orang, Turun 0,51 Persen
BPS: Jumlah Penumpang Kereta Api Capai 36,7 juta Orang di Oktober 2018
Oktober 2018, Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Capai 8,1 Juta Orang