Bos Bukalapak: 800 Juta Pekerjaan Akan Hilang Imbas Revolusi Industri 4.0
Kendati begitu, pekerjaan baru yang muncul akan lebih banyak dibandingkan pekerjaan yang hilang tersebut. Sebab itu, banyak pertimbangan yang mengiringi ketika mendiskusikan prospek dari pada industri 4.0.
Co-Founder dan Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid menyebut bahwa akan ada sekitar 800 juta pekerjaan yang hilang di seluruh dunia imbas revolusi industri 4.0
Hal itu dia sampaikan dalam peluncuran buku 'Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran karya Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEIN) Arif Budimanta.
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Dimana aktivitas pekerja menyelesaikan produksi suku cadang otomotif dan elektronik? Aktivitas pekerja saat menyelesaikan produksi suku cadang otomotif dan elektronika di pabrik industri manufaktur stamping dan assembling di Tangerang, Banten, Selasa (18/06/2024).
Kendati begitu, pekerjaan baru yang muncul akan lebih banyak dibandingkan pekerjaan yang hilang tersebut. Sebab itu, banyak pertimbangan yang mengiringi ketika mendiskusikan prospek dari pada industri 4.0.
"Riset dari McKinsey itu menyebutkan 2030 itu 400-800 juta pekerjaan akan hilang di seluruh dunia. Namun, di saat yang bersamaan juga akan create more new jobs yaitu 900 juta pekerjaan. Jadi lebih banyak yang baru sebenarnya," tuturnya di Jakarta, Senin (7/9).
Dia menyebut, memang ada banyak riset dari berbagai dunia mengenai dampak positif dan negatif dari revolusi industri 4.0. Karenanya, banyak pengkajian dari perkembangan teknologi yang disruptif ini, termasuk bagi Indonesia sendiri.
"Pertanyaannya apakah di Indonesia akan lebih banyak pekerjaan yang baru apa yang hilang? Apakah 4.0 ini positif atau negatif. Menambah kesenjangan atau mengurangi kesenjangan," ujarnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gelar DCHW 2019, PT PP Genjot Implementasi Teknologi Digital di Sektor Konstruksi
Pemerintah Dorong Penerapan Tourism 4.0, Pengelolaan Pariwisata Berbasis Digital
Strategi Kemenperin Tingkatkan Tenaga Kerja Berinovasi
5 Kompetensi yang Perlu Dimiliki Pekerja RI agar Ciptakan SDM Unggul
Industri Kecil Menengah di Indonesia Mencapai 44 Juta, 99 Persennya Bermasalah
Menteri Susi Minta Perkembangan Industri 4.0 Diantisipasi