Bos GO-JEK: Saya akan tarik driver GrabBike beralih ke GO-JEK
Promo Rp 10.000 terus diperpanjang, bos GO-JEK akui merugi.
Persaingan antara GO-JEK dan GrabBike memanas. Persaingan bisnis mereka berawal dari perang harga. GO-JEK mengaku terpaksa melakukan promo harga Rp 10.000 karena kompetitornya yakni GrabBike memasang tarif hanya Rp 5.000.
CEO PT. GO-JEK Indonesia Nadiem Makarim tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Dia menilai GrabBike menjalankan persaingan tidak sehat. Dia berambisi mengalahkan kompetitornya dengan cara 'menggembosi' pasukan GrabBike.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Saya akan menambah mitra kerja saya, termasuk saya akan menarik driver-driver GrabBike untuk beralih ke GO-JEK," ungkap Nadiem kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (6/8).
Harus diakui, promo Rp 10.000 cukup berhasil menarik konsumen untuk menggunakan GO-JEK. Promo ini beberapa kali diperpanjang dan masih berlaku hingga saat ini. Kompetitornya, GrabBike juga memberlakukan harga yang tak kalah menarik. Rp 5.000 untuk sekali antar.
Nadiem curhat seputar promo dan perang harga tersebut. Dia tak menampik harus menanggung kerugian dari kebijakan memberikan promo Rp 10.000. Tapi Nadiem tak mau ambil pusing. Lulusan Harvard ini yakin kerugian yang ditanggungnya tidak akan berlangsung lama. "Jelas merugi, tapi tak masalah," singkatnya.
Namun Nadiem enggan menyebutkan total kerugian yang dialami akibat promo Rp 10.000. Meski demikian, Nadiem meyakini jika masa berlaku promo tersebut berakhir, GO-JEK tidak akan ditinggalkan pelanggannya.
"Saya tidak mau berspekulasi. Saya tidak tahu ke depan akan terjadi apa. Ketika promo ini habis pun, saya yakin pengguna layanannya tidak akan berkurang," pungkasnya.
(mdk/noe)