Bos OJK prediksi ekonomi Indonesia di 2018 akan lebih baik
"Kondisinya akan lebih baik karena semua indikator 2018 itu lebih baik dari indikator di tahun 2017. Di samping itu proyeksi IMF, World Bank negara-negara maju dan negara berkembang, itu semua positif meningkat," kata Wimboh.
Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso memprediksi kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2018 akan lebih baik dibandingkan dengan 2017. Ini disebabkan karena tensi geopolitik dunia mulai mereda.
"Kondisinya akan lebih baik karena semua indikator 2018 itu lebih baik dari indikator di tahun 2017. Di samping itu proyeksi IMF, World Bank negara-negara maju dan negara berkembang, itu semua positif meningkat," kata Wimboh, di kantornya, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Wimboh berharap, pertumbuhan ekonomi China di 2018 akan lebih baik dan meningkat lagi, karena akan mendorong impor dari Indonesia. "China juga kita harapkan pertumbuhan yang meningkat. Ini yang lebih positif karena kalau mereka tumbuhnya tinggi tentunya kan membutuhkan barang-barang impor dari Indonesia, ini akan positif dari kita," jelasnya.
Selain itu, di 2018 kondisi di dalam negeri semuanya dinilai akan bagus. Ini terlihat dari likuiditas dan permodalan perbankan cenderung meningkat setiap tahun.
"Juga pasar modal cukup antusias pertumbuhannya tahun ini cukup tinggi, sehingga ini sudah hampir Rp 200 triliun, sampai bulan terakhir dan ini kita akan tetap naik sampai Rp 222 triliun sampai akhir Desember. Ini luar biasa, ini sudah melampaui dari target kita yang sebelumnya," katanya.
Wimboh menilai situasi Pilkada juga tidak akan mempengaruhi kondisi perekonomian. Malah akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa menghasilkan keuntungan.
"Situasi Pilkada itu bisa memberikan opportunity bagi masyarakat bisa bekerja lebih banyak. Nyetak-nyetak kaos lebih banyak, spending lebih banyak sehingga justru muter," tandasnya.
Baca juga:
OJK buka peluang jika investor Jepang ingin kuasai 40 persen lebih saham Bank Danamon
OJK cabut izin usaha PT BPR KS Bali Agung Sedana
OJK nilai industri pembiayaan tumbuh di kuartal III-2017
Di tengah isu penurunan daya beli, kredit ritel malah tumbuh 7,6 persen
Bertemu perwakilan OJK, Anies singgung program DP rumah nol rupiah