BPS catat konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen di kuartal III-2018
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan, pada kuartal III 2018 konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2017 yang sebesar 4,93 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan, pada kuartal III 2018 konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2017 yang sebesar 4,93 persen.
"Konsumsi rumah tangga ini lebih tinggi dari kuartal III 2017," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Dia mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini didorong oleh penjualan eceran yang tumbuh 4,21 persen. Hal ini menguat dari kuartal III 2017 yang tumbuh 0,13 persen.
"Konsumsi rumah tangga ini masih kuat, ada beberapa fenomena yang menguatkan, seperti penjualan eceran tumbuh 4,21 persen. Ini bagus. Seperti untuk penjualan makanan dan minuman, sandang, rekreasi, BBM," jelas dia.
Selain itu, penjualan wholesale mobil penumpang juga tumbuh 8,4 persen. Ini menguat dari kuartal III 2017 yang sebesar 1,17 persen.
"Impor barang konsumsi juga masih kuat. Kalau tidak ada permintaan tidak mungkin ada impor barang konsumsi. Penjualan mobil penumpang masih bagus, sepeda motor masih bagus," ungkap dia.
Sementara total nilai transaksi kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik tumbuh 11,94 persen. Angka ini menguat dibandingkan kuartal III 2017 yang tumbuh 11,05 persen.
"Total nilai transaksi kartu kredit, kartu debit tumbuh 11,94 persen, lebih tinggi dari periode yang sama di 2017," tandas dia.
Secara umum, komponen pertumbuhan rumah tangga pada kuartal III-2017 antara lain makanan dan minuman (selain restoran) 5,21 persen; pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya 4,45 persen; perumahan dan perlengkapan rumah tangga 4,01 persen; kesehatan dan pendidikan 5,06 persen; transportasi dan komunikasi 5,68 persen; restoran dan hotel 5,69 persen; dan lainnya 1,84 persen.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ini alasan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 turun
Kuartal III-2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,17 persen
Triwulan III-2018, industri pengolahan tembakau turun 44,78 persen
Sewa rumah dan bahan bakar jadi penyumbang besar bagi inflasi Oktober 2018
Hingga September, jumlah kunjungan turis tembus 11,93 juta