BPS: Ekspor turun 10,30 persen pada April 2017
Dari USD 14.678 juta menjadi USD 13.166,6 juta
Badan Pusat Statistik mencatat ekspor Indonesia sebesar USD 13,166,6 juta, pada April 2017. Turun 10,30 persen ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar USD 14.678,8 juta.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan terjadi lantaran pelemahan ekspor nonmigas dan migas.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Ekspor nonmigas turun 7,43 persen dari USD 13.167,6 menjadi USD 12.189,8 juta. Ekspor migas juga menurun 38,36 persen, yaitu dari USD 1.511,2 juta menjadi USD 976,8 juta," ungkapnya saat konferensi pers di BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/5).
Ketimbang bulan sebelumnya, Ia menjelaskan, penurunan terbesar ekpor nonmigas pada April terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani. Merosot sebesar 12,23 persen menjadi sebesar USD 251,9 juta.
Adapun penurunan ekspor migas terbesar terjadi pada komoditas hasil minyak sebesar 51,89 persen (USD 87,1 juta), minyak mentah 50,65 persen (USD 302,5 juta) dan gas turun 18,11 persen (USD 587,2 juta).
"Sementara volume ekspor migas April 2017 terhadap Maret 2017, untuk hasil minyak turun 43,69 persen, minyak mentah turun 49,23 persen, dan gas turun 24,33 persen."