BPS: Industri Manufaktur Besar dan Sedang Tumbuh Melambat di 2018
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, mengatakan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada 2018 naik sebesar 4,07 persen terhadap tahun 2017. Meski demikian, pertumbuhan tersebut tergolong melambat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, mengatakan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada 2018 naik sebesar 4,07 persen terhadap tahun 2017. Meski demikian, pertumbuhan tersebut tergolong melambat.
"Dibandingkan 2017, industri manufaktur naik tapi agak melambat, karena beberapa hal," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (1/2).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Dimana BPOM mendorong industri obat dan makanan untuk memproduksi produk ramah lingkungan? Selain menyelenggarakan forum dialog, dalam rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, BPOM memberikan apresiasi kepada industri obat dan makanan yang proaktif menerapkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Bagaimana BPOM sebaiknya membantu produsen dalam menerapkan pelabelan BPA? “Mengubah bahan kemasan tidak bisa cepat. Produsen harus menghitung ulang alternatif pengganti atau menyiapkan biaya untuk mencetak label BPA di kemasan,”
Penurunan ini, kata Suhariyanto, disebabkan oleh adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Selain itu, ekspor barang produksi Indonesia juga melemah terhadap negara-negara lain di luar dua negara besar tersebut.
"Di antaranya karena perang dagang antara AS dan China. Kemudian melemahnya negara tujuan ekspor indonesia. Nah ini menjadi tantangan," kata Suhariyanto.
Pada 2017, kenaikan produksi manufaktur terdiri dari industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, naik 18,78 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri komputer, barang elektronik dan optik, turun 15,06 persen.
Baca juga:
Ini Alasan Industri Otomotif Indonesia Kalah Dibanding Thailand
Menperin Airlangga Beberkan 3 Strategi Genjot Ekonomi RI di 2020
Industri Lithium Indonesia Unjuk Gigi di World Economic Forum 2019
Kemenperin Target Ekspor Perhiasan Tumbuh 5 Persen di 2019
HIPMI Minta Pemerintah Lindungi Merek Lokal
Ini 10 Perusahaan Senjata Terbesar di Dunia, Nilai Penjualan Tembus Rp 633 Triliun