BPS: Pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,02 persen di 2016
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun ini mengalami perbaikan di banding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2015, di mana pertumbuhan ekonomi mencapai angka 4,88 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan IV-2016 mencapai 4,94, menurun 1,77 persen dari triwulan III-2016. Jika dilihat secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 5,02 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun ini mengalami perbaikan di banding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2015, di mana pertumbuhan ekonomi mencapai angka 4,88 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Kalau kita lihat selama satu tahun penuh pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen. Ini lebih tinggi dibanding di 2015 yang sebesar 4,88 persen, dan lebih tinggi juga di banding 2014. Sekarang menunjukkan tanda-tanda perbaikan," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (6/2).
Dia menambahkan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tertinggi menurut lapangan usaha di triwulan IV-2016 terjadi pada jasa pendidikan yang tumbuh hingga 10,74 persen. Diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh hingga 6,91 persen.
"Juga administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh mencapai 6,67 persen," imbuhnya.
Namun, jika dilihat secara keseluruhan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tertinggi menurut lapangan usaha selama tahun 2016 terjadi pada informasi dan komunikasi yang mencapai 9,57 persen. Diikuti oleh transportasi dan pergudangan yang mencapai 7,85 persen, dan jasa lainnya sebesar 7,69 persen.
"Dengan pertumbuhan sebesar 5,02 persen ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi akan semakin lebih kuat," pungkas Suhariyanto.
Baca juga:
Rupiah menguat tipis ke level Rp 13.338 per USD
Di Pasar Senen, 'buaya' dan seniman berbagi tongkrongan
Saat bos Samsung tagih janji Sri Mulyani soal tax allowance
Perhatikan, 5 strategi tangkal penipuan saat belanja online
Bos BPKM beberkan 5 kendala investasi di Indonesia, termasuk pajak