BRI Cetak Laba Rp 10,2 Triliun di Semester I-2020
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil meraup laba Rp 10,2 triliun di semester I-2020. Angka tersebut lebih rendah dari laba tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp 16,16 triliun.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil meraup laba Rp 10,2 triliun di semester I-2020. Angka tersebut lebih rendah dari laba tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp 16,16 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan, sejak awal Covid-19 melanda Indonesia, BRI telah berkomitmen untuk melindungi dan membangkitkan UMKM karena UMKM jadi sektor paling terdampak pandemi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Mengapa Bank BRI terlibat aktif dalam perdagangan karbon perdana di Bursa Karbon Indonesia? Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengungkapkan Perseroan ingin menjadi role model bagi seluruh stakeholders dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia. “Krisis perubahan iklim yang saat ini kita alami bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, partisipasi BRI pada perdagangan karbon perdana hari ini merupakan bentuk komitmen serta kontribusi kami dalam menangkal dampak perubahan iklim tersebut.” ujarnya.
"Meski kita fokus ke UMKM tapi bisnis BRI tetap tumbuh positif. Aset secara konsolidasi mencapai Rp 1.387,76 triliun atau tumbuh 7,73 persen hingga Juni 2020," ujar Sunarso dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/8).
Lalu hingga akhir Juni 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI konsolidasian tercatat mencapai Rp 1.072,50 triliun atau tumbuh 13,49 persen yoy. Pencapaian ini lebih tinggi dari penghimpunan DPK industri perbankan di bulan Juni 2020 yang tercatat sebesar 7,95 persen yoy.
"DPK BRI didominasi oleh dana murah (CASA) sebesar 55,81 persen," kata Sunarso.
Di sisi lain, pandemi mampu mendorong transaksi digital di BRI sehingga mampu mendongkrak pencapaian pendapatan berbasis komisi. Hingga akhir Semester I 2020, pendapatan berbasis komisi BRI tercatat sebesar Rp 7,46 Triliun atau tumbuh 18,59 persen yoy.
BRI juga mampu menjaga loan to deposit ratio (LDR) secara ideal di angka 86,06 persen, atau lebih rendah dengan LDR BRI di akhir Juni 2019 sebesar 92,81 persen. Sementara itu, permodalan BRI terjaga dengan CAR sebesar 20,15 persen.
Lalu untuk Non Performing Loan (NPL) BRI terjaga di angka 2,98 persen bank only dan 3,1 persen secara konsolidasi, dengan NPL coverage mencapai 187,73 persen hingga akhir Juni 2020.
Krisis yang tengah terjadi saat ini menjadi akselerator transformasi yang telah dilakukan BRI sejak 2016 lalu. Transformasi yang dilakukan BRI semata-mata untuk menyelamatkan UMKM agar lapangan kerja tercipta.
"Meningkatkan produktivitas UMKM artinya sama dengan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, karena UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia," pungkas Sunarso.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)