Buka Gelaran Industrial Summit, Wapres JK Minta Pelaku Industri Menuju Digitalisasi
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019. Acara ini merupakan forum konsolidasi para pemangku kepentingan untuk membangun rumusan bersama mengenai langkah-langkah strategis dalam mengakselerasi transformasi digital sektor industri manufaktur.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019. Acara ini merupakan forum konsolidasi para pemangku kepentingan untuk membangun rumusan bersama mengenai langkah-langkah strategis dalam mengakselerasi transformasi digital sektor industri manufaktur.
Dalam sambutannya, JK menyampaikan event ini sangat penting bagi perilaku industri. Apalagi di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, pelaku industri diharapkan mampu menuju kearah digitalisasi.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang dikritik oleh Jusuf Kalla terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
-
Siapa yang Jusuf Kalla kritik terkait hukuman pidana dalam kesalahan strategi bisnis? Pasalnya, ada berbagai faktor yang menentukan kerugian dalam korporasi, bukan hanya semata-mata kesalahan strategi. "Direksi boleh mengambil keputusan karena korporasi ada tiga bagian, yakni direksi, komisaris dan pemegang saham. Sepanjang direksi diketahui dan disetujui oleh dua organ lainnya maka itu bukan pidana jika melihat dari sisi hukum korporasi atau perseroan terbatas," kata Dosen Hukum Universitas Indonesia Fully Handayani Ridwan dalam keterangannya, Rabu (22/5).
"Saya berterimakasih kepada Kemenperin. Perubahan terjadi harus ditanggapi dengan cepat," katanya dalam sambutannya di ICE BSD Tanggerang, Senin (15/4).
JK mengatakan saat ini teknologi sendiri tidak lepas dari peranan kehidupan masyarakat sehari-hari. Sehingga ini menjadi penting bagaimana manfaat atas kemajuan teknologi mampu dimanfaatkan untuk para pelaku industri.
"Dalam tahun-tahun ini kita banyak bicara tentang kemajuan teknologi , kemajuan teknologi telah mengubah baik cara kita berproduksi, cara kita berperilaku dan hubungan sosial kita semua. Karena itu maka perubahan perubahan itu tidak mungkin kita tolak atau kita tidak menerima," katanya.
JK mengatakan, terlepas dari kemajuan teknologi, era revolusi industri 4.0 juga memiliki peranan penting dalam persaingan industri di dunia. Dengan dorongan perkembangan teknologi modern diyakini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui sektor industri.
"Semua itu sangat menentukan dalam kemajuan suatu masyarakat dan industri. Tentu bukan saja hanya revolusi industri tapi revolusi internship yang banyak terjadi," katanya.
Di akhir sambutannya, JK berharap dengan adanya acara ini diharapkan seluruh pelaku pengusaha bisa bersama sama memajukan sektor industri. Sehingga bisa berkontribusi terhadap perekonomian negara.
Dia pun menginginkan agar di Indonesia memiliki tempat yang di dalamnya ada ruang bagi para pencipta teknologi. JK pun mengibaratkan tempat tersebut seperti Silicon Valley.
Untuk diketahui, Silicon Valley merupakan salah satu daerah di San Fransisco, Amerika Serikat yang ditempati para inovator dan pencipta teknologi. Julukan ini diraih karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor.
"Menghadapi kemajuan teknologi, saya bilang ini harus bikin semacam Silicon Valley di mana pusat-pusat teknologi digabung, dibentengi. Kayak Silicon Valley kan stanford, kita apa," tandasnya.
Sebagai informasi, gelaran IIS 2019 dihadiri oleh hingga 5.500 peserta yang terdiri dari para pelaku industri, pengelola kawasan industri, asosiasi industri, pelaku IKM dan start-up sektor industri, para Duta Besar negara sahabat, Pejabat Kementerian/Lembaga terkait, Gubernur, Bupati/Walikota, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta akademisi dan praktisi.
Pertemuan ini juga diisi dengan Forum Strategis yang menghadirkan Para Menteri terkait untuk membahas transformasi kebijakan pemerintah dalam menghadapi era industri 4.0 seperti misalnya kebijakan insentif fiskal untuk mendorong perusahaan industri melakukan inovasi teknologi dan investasi pada peningkatan kompetensi SDM, strategi peningkatan penetrasi pasar untuk mendorong ekspor industri manufaktur, kebijakan upskilling dan reskilling kompetensi tenaga kerja untuk beradaptasi dengan era industri 4.0.
Baca juga:
Benarkah Indonesia Tengah Alami Deindustrialisasi?
Jokowi Janji Hilirisasi, Prabowo Tanya Kenapa Tak Dilakukan Selama Ini
Cek Fakta: Prabowo Sebut Indonesia Deindustrialisasi
Mendag Enggar Larang Pengusaha Ekspor Rotan Mentah
Beri Kepastian, Rencana The Fed Tak Ubah Suku Bunga di 2019 Gairahkan Industri RI
Industri Makanan-Minuman Mulai Tingkatkan Produksi Jelang Lebaran 2019