Capai 94,6 Persen, Realisasi Belanja Negara 2020 Tercatat Rp2.589,9 T
Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara mencapai Rp2.589,9 triliun sepanjang 2020. Angka tersebut setara dengan 94,6 persen dari ketentuan dalam Perpres 72/2020 yang sebesar Rp2.739,2 triliun.
Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara mencapai Rp2.589,9 triliun sepanjang 2020. Angka tersebut setara dengan 94,6 persen dari ketentuan dalam Perpres 72/2020 yang sebesar Rp2.739,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, jika dibandingkan dengan 2019, realisasi belanja 2020 tumbuh 12,2 persen. Di mana, pada 2019 lalu, realisasi belanja hanya sebesar Rp2.309,3 triliun
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Adapun realisasi belanja negara itu berasal dari pemerintah pusat terealisasi Rp1.827,4 triliun atau 92,5 persen dari total anggaran belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp1.975,2 triliun.
"Terutama untuk belanja pemerintah pusat naik 22,1 persen dibandingkan realisasi 2019 artinya pemerintah pusat tahun lalu belanja Rp1.496 triliun, tahun ini belanja Rp1.827,4 triliun, lebih tinggi dari undang-undang awal," jelas Sri Mulyani dalam APBN KiTa, di Jakarta, Rabu (6/1).
Bila lebih dirinci, untuk belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) tumbuh 20,8 persen dan non K/L tumbuh 24 persen. Di mana, belanja K/L realisasinya mencapai Rp1.055 triliun lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp873,4 triliun.
Selanjutnya
Sementara, untuk non K/L, realisasinya sebesar Rp772,3 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp622,9 triliun.
Adapun untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) realisasinya sebesar Rp762,5 triliun atau 99,8 persen dari Perpres 72 yang sebesar Rp763,9 triliun.
"TKDD turun 6,2 persen yakni dari Rp813 triliun tahun lalu, tahun ini Rp 762 triliun. Kalau dilihat TKDD alami penurunan 6,2 persen jauh lebih kecil dari pendapatan negara yang turun sangat tajam 16,7 persen, harusnya TKDD mengikuti pendapatan negara, namun pemerintah menjaga agar daerah tidak mengalami shock," jelas Menteri Sri Mulyani.
(mdk/bim)