Cara 'unik' menperin ajak pabrik otomotif investasi di Indonesia
Pemerintah meminta pelaku industri otomotif memperbanyak pembangunan pabrik-pabrik mesin dan komponen di Indonesia.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengimbau agar perusahaan-perusahaan otomotif tidak hanya melakukan perakitan otomotif (Completely Knock Down), namun juga memperbanyak pembangunan pabrik-pabrik mesin dan komponen di Indonesia. Hal ini untuk mendorong industri otomotif dalam negeri menjadi basis produksi pabrikan otomotif dunia.
Dia mengaku, dalam setiap kesempatan bertemu dengan pimpinan puncak otomotif yang memasarkan produknya di Indonesia, pihaknya terus meminta peningkatan investasi.
"Pendekatannya beragam, kadang saya sindir, saya goda, juga saya tawarkan dengan memaparkan fasilitas fiskal dan non fiskal. Bahkan saat ke pabrik beberapa merek di Jepang, kita terus terang bilang 'jangan tanggung-tanggung berbisnis otomotif di Indonesia'," kata Saleh dalam ajang pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS), Jakarta, Sabtu (9/4).
Dia menambahkan, pelaku usaha diharapkan juga melakukan identifikasi lapangan secara lebih akurat terhadap selera pasar domestik maupun global yang semakin kritis, terutama pada aspek kualitas, harga, dan pelayanan purna jual. Tentunya hal ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Sebab, berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin, penjualan kendaraan bermotor roda empat mencapai 1,1 juta unit pada 2015. Angka penjualan ini akan terus tumbuh seiring peningkatan ekonomi nasional.
"Toyota sudah membangun pabrik mesin, Isuzu dan Mitsubishi juga menyuntikkan terus modal untuk menambah produksi. Juga pemain besar otomotif asal China, Wuling sedang membangun pabrik Rp 10-11 triliun di Karawang," imbuhnya.
Dengan adanya pembangunan pabrik mesin di dalam negeri, maka pemerintah bisa menarik investasi baru dan mendorong peningkatan kapasitas produksi. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dalam industri otomotif juga akan semakin banyak.
"Pemerintah sudah serius, jangan sampai momentum baik ini dilewati mereka dan justru diambil kompetitor. Jika masih ada yang hanya menjual mobil tanpa punya orientasi bangun pabrik, ya siap-siap disalip oleh pabrikan yang lebih agresif," pungkas Saleh.
Baca juga:
Tak mampu beli Honda Civic Sedan terbaru? 5 Mobil ini solusinya!
IIMS 2015, Honda target penjualan 3 ribu mobil
Hyundai luncurkan produk baru, All New Tucson seharga Rp 385 juta
Hyundai targetkan penjualan 250 mobil di IIMS 2016
Diperkenalkan di IIMS, Toyota jual seri Sienta mulai Rp 230 juta
IIMS 2016, Mitsubishi targetkan penjualan seribu mobil
Satu juta mobil ditargetkan laku di ajang IIMS 2016
-
Apa saja yang dimiliki Hasjim Ning di bidang otomotif? Sebelum menjadi orang nomor satu di ISC yang memiliki lisensi mobil Ford, Hasjim sudah menjadi importir dan keagenan mobil asal Amerika Serikat: Chrysler, Dodge, dan Jeep. Selain itu, Ning dan mitranya juga memiliki keagenan Leyland dan Landrover, merek otomotif asal Inggris. Ning juga memiliki keagenan mobil Fiat (Italia).
-
Bagaimana Presiden Soeharto membangun industri otomotif di Indonesia? Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Kenapa industri otomotif Indonesia berkembang pesat di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Kapan Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.