Cerita lucu awal berdiri Kebab Turki Baba Rafi, sempat dikira martabak dan gorengan
Nama Kebab Turki Baba Rafi memang sudah tidak asing di telinga. Dalam proses adaptasi tersebut, ada cerita lucu yang masih melekat diingatan Nilam. Kebab yang saat itu masih asing di telinga masyarakat, sempat dikira sebagai martabak dan gorengan.
Nama Kebab Turki Baba Rafi memang sudah tidak asing di telinga. Sejak berdiri pada tahun 2003, bisnis waralaba yang didirikan oleh Nilam Sari dan suaminya, Hendy Setiono ini sudah menyebar di berbagai kota hingga ke luar negeri dengan produk andalannya, kebab.
Sebelum memulai bisnis kebab, keduanya sempat mencoba peruntungan dengan menjual burger. Menurutnya, bisnis makanan merupakan bisnis yang sangat mudah dengan modal yang tidak terlalu banyak, dan juga menjanjikan.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Kapan Joy Sembiring melihat peluang bisnis di usaha wortel? Seiring berjalannya waktu, Joy melihat peluang bisnis di usaha wortel ketika kegiatan impor sudah tidak lagi dilakukan.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Bagaimana Aqila berbisnis? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Bagaimana Ria Ricis berusaha menunjukkan kekuatan di hadapan penggemarnya? "Kalau misalnya kita tidak bisa membahagiakan orang lain, setidaknya tidak menyakiti, setuju nggak sih?" ucap Ria Ricis dari atas panggung.
"Pada saat itu saya memulai dengan modal Rp 4 juta, yang saat 15 tahun lalu sudah bisa beli gerobak, sewa tempat, bahan baku, dan peralatan awal. Kami menjual saja sesuatu yang simple, yaitu makanan. Kita mulai dengan burger saja dengan nama Yummy Burger. Kita juga mengambil dari supplier. Makin lama makin berkembang burgernya, satu tahun kita buka 6 outlet," kata Nilam kepada merdeka.com.
Sayangnya, bisnis ini tak bertahan lama tergerus persaingan. Bahkan, omzet yang didapat sebesar Rp 400.000 dalam sehari langsung turun drastis menjadi Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per hari.
Hingga akhirnya, Nilam memutuskan untuk mengubah strategi untuk menjual makanan yang unik dan belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Di Qatar, Nilam temukan jawabannya.
"Di sana kita selalu menemukan kebab. Jualan kebab itu lucu ya ternyata orang makan kebab tuh tidak harus duduk manis sambil pakai piring dan sendok, mereka itu benar-benar grab and go food. dan dagingnya pun itu besar banget ya unik, dan baunya pun benar-benar menggoda. Terus juga konsep yang baru, belum dikenal di Indonesia," imbuhnya.
Dengan mengadaptasikan rasa kebab yang lebih familiar dengan lidah masyarakat Indonesia, Nilam berhasil mendirikan Kebab Turki Baba Rafi. Di mana Turki berarti makanan Timur Tengah, dan Baba Rafi diartikan sebagai ayahnya Rafi (anak pertama Nilam dan Hendy).
Dalam proses adaptasi tersebut, ada cerita lucu yang masih melekat diingatan Nilam. Kebab yang saat itu masih asing di telinga masyarakat, sempat dikira sebagai martabak dan gorengan.
"Orang-orang yang belum tahu apa itu kebab, ketika mereka datang mereka bilang 'Mbak beli gorengannya' atau 'Mbak martabaknya satu'. Mereka tidak tahu ini kebab," kata Nilam sambil tertawa.
Dengan nama Kebab Turki Baba Rafi, Nilam berharap bisnis kebabnya bisa berkembang dengan pesat. Dia pun mencoba untuk memperluas bisnisnya dengan sistem kemitraan, di mana orang-orang bisa membeli sarana prasarana hingga bahan baku darinya. Hingga akhirnya Kebab Turki Baba Rafi mulai berkembang, dari satu gerobak, bisnisnya bisa merambah menjadi 6 gerobak dengan omzet mencapai Rp 1 juta per hari.
"Dari surabaya kita berkembang, kita ke Malang, Yogyakarta, malah sampai ke Kalimantan, Sulawesi, Aceh, dan tahun 2008 kita mulai masuk Jakarta. Tahun 2009 kita mulai masuk Malaysia, kemudian Filipina, lalu negara lainnya. Alhamdulillah sekarang Baba Rafi sudah ada kurang lebih 1.200 outlet di 9 negara (termasuk Indonesia)," jelasnya.
Baca juga:
Warga Tangerang kini bisa belanja di 212 Mart
Gerai Cantik Seluler resmi buka di Depok
Menebak penyebab meruginya gerai Matahari
Pengusaha bagikan tips agar toko ritel tak lagi berguguran
Sensasi berbelanja di minimarket tanpa kasir Amazon Go
Tren penutupan gerai perbelanjaan diprediksi masih berlanjut di 2018