Cerita MenPAN-RB Pernah Malu sebab Anak Didik Tak Lulus Tes Beasiswa LPDP
Syafruddin meminta semua Kepala Instansi dan Kepala Daerah untuk menyiapkan dengan sungguh-sungguh anak buah yang bakal mengikuti tes beasiswa tersebut. Baik dari segi jumlah maupun kualitas kepandaian.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Syafruddin menandatangani nota kesepahaman Program Double Degree Peningkatan Kapasitas Aparatur Sipil Negara Dalam Mendukung Reformasi Birokrasi. Program ini melibatkan LPDP, Universitas Indonesia, University of Melbourne, Victoria University Wellington, dan Universitas Hasanuddin.
Pada kesempatan ini, Syafruddin meminta semua Kepala Instansi dan Kepala Daerah untuk menyiapkan dengan sungguh-sungguh anak buah yang bakal mengikuti tes beasiswa tersebut. Baik dari segi jumlah maupun kualitas kepandaian.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Bagaimana besaran THR PNS Depok? Disebutkan, untuk besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret.
-
Di mana PPS berkedudukan? PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan atau desa. Oleh karena itu, PPS berkedudukan di kelurahan atau desa.
"Kami meminta dukungan pimpinan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah khususnya untuk menyiapkan ASN-nya yang pintar-pintar yang sudah S-1. Yang mumpuni mengikuti program ini. Dari tahap awal, LPDP sudah menyiapkan artinya pelurunya, uangnya sudah siap," kata dia saat Launching Program Double Degree Peningkatan Kapasitas ASN, di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (21/8).
Dia mengaku pernah punya pengalaman tidak mengenakan terkait dengan tes beasiswa yang ditawarkan oleh LPDP. Pengalaman tersebut dia alami saat masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) tahun 2015-2016.
Waktu itu, dia mengakui bahwa cukup banyak anak didiknya yang tidak lulus tes beasiswa LPDP. Padahal kuota yang disiapkan LPDP cukup besar.
"Silakan disiapkan banyak-banyak karena pengalaman waktu saya di Kelemdikpol, LPDP siapkan 100 orang, yang lulus 13 (orang). Jadi saya malu juga sama LPDP dulu. Terus di tahun berikutnya lagi disiapkan 200, lulus 50 (orang)," kisahnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan, para ASN yang berminat untuk mengikuti program double degree harus mempersiapkan diri dengan baik. "Jadi tolong disiapkan kemampuannya karena ini tes bukan langsung datang duduk," tegasnya.
Baca juga:
MenPAN: Pemda Dilarang Rekrut Honorer, Melanggar Bakal Disanksi Mendagri
MenPAN Prediksi Pembukaan Penerimaan PPPK 2019 Diumumkan September
Pemerintah Butuh 1 Juta PNS Unggul dalam 5 Tahun ke Depan
Ternyata, 50 Persen PNS Indonesia Belum Kantongi Ijazah Sarjana
MenPAN-RB: Kondisi PNS di Papua Aman dan Tak Ada Masalah
MenPAN Klaim Program Pembangunan SDM Jokowi Lebih Populer dari Asean Games