Cetak Kinerja Positif, Laba Telkom Tembus Rp 6,2 Triliun di Kuartal 1-2019
"Pencapaian ini tidak lepas dari pertumbuhan bisnis digital yang terdiri dari Connectivity Broadband dan Layanan Digital yang meningkat 26,2 persen dibanding tahun lalu menjadi sebesar Rp 23,83 triliun dengan kontribusi 68,4 persen dari total pendapatan Perseroan."
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapabilitas bisnis digital melalui pertumbuhan pendapatan bisnis digital yang menjadi kontributor utama pendapatan Perseroan serta didukung oleh investasi pada infrastruktur broadband yang berkelanjutan sepanjang 2018.
Hal ini menjadikan Telkom mencatat kinerja yang jauh lebih baik pada kuartal pertama 2019 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 34,84 triliun, tumbuh 7,7 persen dibanding kuartal pertama 2018. Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) juga mengalami peningkatan sebesar 8,8 persen menjadi Rp 17,53 triliun, begitupun dengan laba bersih yang tercatat naik 8,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,22 triliun.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Mengapa Telkom menggarap segmen B2B? Hal ini juga sejalan dengan langkah Telkom yang tengah fokus menggarap segmen Business-to-Business (B2B).
-
Apa yang Telkom lakukan untuk mendukung pelaku usaha UKM? Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R juga menyampaikan dukungan Telkom dalam mengembangkan potensi para pelaku bisnis khususnya di segmen UKM melalui pemanfaatan digitalisasi dengan menghadirkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia untuk membawa UKM Go Global.
-
Apa yang Telkom Group persiapkan untuk KTT ke-43 ASEAN? Demi menyukseskan penyelenggaraan KTT ke-43, TelkomGroup telah menyiapkan infrastruktur jaringan telekomunikasi dengan total kapasitas bandwidth 27,7 Gbps serta jalur yang beragam dan saling backup.
"Pencapaian ini tidak lepas dari pertumbuhan bisnis digital yang terdiri dari Connectivity Broadband dan Layanan Digital yang meningkat 26,2 persen dibanding tahun lalu menjadi sebesar Rp 23,83 triliun dengan kontribusi 68,4 persen dari total pendapatan Perseroan," ucap Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta.
Dari segmen Mobile, entitas anak usaha Telkom, Telkomsel menunjukkan kinerja yang kian beranjak naik dengan pendapatan sebesar Rp 22,18 triliun, EBITDA Rp 12,14 triliun dan laba bersih Rp 6,47 triliun. Pencapaian ini bila dibanding periode yang sama tahun lalu tercatat tumbuh mencapai 1,4 persen, 1,3 persen dan 0,9 persen untuk pendapatan, EBITDA dan laba bersih.
Dari segi operasional, kinerja Telkomsel juga memuaskan dengan jumlah pelanggan 168,6 juta dengan basis pelanggan data 111,1 juta dan lalu lintas data yang terus meningkat 56,6 persen menjadi 1.408.872 Terabyte. Untuk mengukuhkan diri sebagai operator dengan layanan digital terbaik, Telkomsel terus membangun Base Tranceiver Station (BTS) di kuartal 1-2019 ini sebanyak 8.405 dan seluruhnya berbasis 4G. Hingga saat ini, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 197.486 unit dengan BTS 3G dan 4G/LTE sebanyak 147.181 unit.
Jumlah pelanggan IndiHome pada kuartal pertama 2019 ini tumbuh 57,7 persen YoY menjadi 5,5 juta pelanggan dan mempertahankan posisi IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia dengan market share sekitar 80 persen. Berbasis kinerja IndiHome ini, segmen Consumer mengalami kenaikan pendapatan sebesar 31,4% dibanding tahun lalu menjadi Rp 4,08 triliun.
Di kuartal pertama 2019, segmen Enterprise mencatat pendapatan sebesar Rp 6,32 triliun dengan pertumbuhan 6,3 persen pada periode yang sama tahun lalu. Begitupun dengan segmen Wholesale and International Business yang mencatat pendapatan sebesar Rp 2,92 triliun dengan pertumbuhan 30,3 persen.
Belanja modal Perseroan di kuartal 1-2019 ini sebesar Rp 7,26 triliun, dengan alokasi terutama digunakan untuk membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile yakni pembangunan BTS 4G LTE dan pengembangan sistem IT, maupun fixed broadband berupa jaringan akses serat optik ke rumah serta jaringan backbone serat optik bawah laut dan terrestrial.
"Kinerja di kuartal pertama 2019 yang baik ini dengan didukung penguatan kapabilitas broadband yang terus dilakukan secara berkelanjutan, kami yakin dan optimis tahun 2019 Telkom dapat mencatat kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Alex.
Baca juga:
Polisi Lakukan Penggeledahan Kantor Telkom
Telkom Digisummit 2019 Hadirkan Inovasi Terbaru di Bidang Edutainment
BTN Gandeng Telkom Incar Peningkatan Fee Based Income
Menteri Rini Harap IndiHome Jadi Penggerak Masyarakat Digital
Dirut BAKTI: Telkom dan Lintasarta Ujicoba Palapa Ring Tengah
Mitratel Akuisisi Perusahaan Menara PST