Ciptakan Teknologi Pencegah Marine Growth, Pertamina EP Hemat Miliaran Rupiah
Salah satu inovasi yang dirintis melalui PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field di bidang industri migas offshore adalah mencegah pertumbuhan marine growth. Marine growth adalah sekumpulan hewan atau tumbuhan laut yang tumbuh dan berkoloni di permukaan bangunan atau struktur di laut.
Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP selama ini mempunyai tugas mencari sumber minyak dan gas untuk mendukung pencapaian target yang sudah ditetapkan. Sejalan dengan hal tersebut, PT Pertamina EP juga terus menggiatkan pengembangan inovasi agar dapat mendukung kelancaran dan keandalan operasi.
Salah satu inovasi yang dirintis melalui PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field di bidang industri migas offshore adalah mencegah pertumbuhan marine growth. Marine growth adalah sekumpulan hewan atau tumbuhan laut yang tumbuh dan berkoloni di permukaan bangunan atau struktur di laut.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
"Kondisi bahan makanan/nutrisi, cahaya matahari, faktor pH (derajat keasaman) dan kondisi lingkungan lain cocok bagi pertumbuhan mereka di sini," ujar Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field Manager, Hari Widodo dikutip keterangannya.
Menurut Hari, tumbuhnya marine growth pada permukaan struktur ini dapat menimbulkan berbagai masalah. Pada struktur platform, adanya marine growth akan menyebabkan struktur menjadi lebih berat (penambahan massa) sehingga menyebabkan perubahan respons struktur tersebut terhadap beban-beban dinamis yang diterimanya (ada perubahan frekuensi natural, ragam getar, dan sebagainya).
"Di samping itu, marine growth akan menyebabkan pertambahan diameter efektif tiang struktur sehingga menyebabkan beban arus dan beban gelombang yang diterima struktur menjadi lebih besar. Hal ini tentu akan berdampak negatif pada kekuatan struktur platform," ujarnya.
Saat ini, Pertamina EP Field Jatibarang telah menemukan sebuah inovasi alat baru yang bisa menggantikan kerja manual yang dilakukan untuk mengatasi marine growth. Diberi nama sebagai 'Sea-Waroc (Sea Wave Ring Automatic)', alat ini didesain untuk menghilangkan salah satu unsur penyebab pertumbuhan marine growth tersebut, yaitu bahan makanan/nutrisi.
Menurut Hari, Sea-Waroc membersihkan tiang struktur platform dari bahan-bahan makanan marine growth sehingga pertumbuhan marine growth di tiang struktur platform dapat dicegah. Sea-Waroc didesain dalam bentuk ring menggunakan prinsip mekanis dan Buoyancy untuk menghilangkan bahan makanan atau nutrisi yang menempel di tiang struktur platform. Alat Sea-Waroc merupakan inovasi baru di dunia migas offshore, bukan adopsi dari model lain.
"Invensi 'Sea-Waroc' ini akan mengurangi biaya secara signifikan dengan mengubah cara lama dalam mengatasi marine growth sekaligus meningkatkan integritas platform offshore yang akan menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan," ujar Pertamina EP Asset General Manager Wisnu Hindadari.
Inovasi Sea-Waroc telah dilombakan dalam ajang Improvement & Innovation Award (IIA) PT Pertamina EP pada 7-9 Oktober 2019 dan mendapat hasil GOLD.
Sebelumnya Habiskan Biaya Rp23,2 Miliar
Sebelumnya, demi mengatasi marine growth dengan menggunakan alat water jet yang dioperasikan oleh penyelam membutuhkan biaya sekitar Rp23,2 miliar, dengan alat 'Sea-Waroc' hanya membutuhkan biaya sekitar Rp31,5 juta. Dengan demikian terdapat efisiensi sebesar 99,86 persen. Implementasi tersebut sudah berjalan sekitar lima bulan.
Franky Melky dari Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) mengatakan, alat Sea-Waroc merupakan ide yang sangat bagus untuk mencegah pertumbuhan marine growth, dengan material yang digunakan mudah didapat sehingga alat Sea-Waroc dapat diterapkan di lapangan offshore lain.
"Kami berharap melalui penemuan alat ini dapat membantu permasalahan offshore. Dengan alat Sea-Waroc, PT Pertamina EP berharap dapat membantu operator lapangan migas lain yang memiliki platform offshore dalam menyelesaikan permasalahan marine growth," ujarnya.
Jatibarang Field merupakan lapangan migas yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Memasuki semester akhir 2019, telah mencatat produksi minyak sebesar 7.924 BOPD (110,5 persen terhadap target), sedangkan produksi gas 41.9 MMSCFD, (99,3 persen terhadap target).
(mdk/idr)