Cuitan Ganjar Ingin Buat Konser K-Pop di Solo, Ditentang K-Popers
Menurut Ganjar, konser K-Pop meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat setempat.
Cuitan Ganjar Ingin Buat Konser K-Pop di Solo, Ditentang K-Popers
Cuitan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendadak ramai dikomentari pecinta K-Pop.
Hal ini dipicu cuitan Ganjar yang menuliskan bahwa Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ingin menggelar konser K-Pop di Solo.
"Mas @gibran_tweet tadi bilang pengen bikin konser Kpop di Solo. Tapi masih bingung mau undang siapa. Kamu punya ide?" demikian cuitan Ganjar melalui akun twitter @ganjarpranowo, dikutip pada Jumat (21/7).
- Begini Gaya Unik Gibran Nonton Konser K-Pop Pakai Beskap Jawa dan Blangkon di Pura Mangkunegaran
- Sandiaga Klaim Ekraf Indonesia Urutan 3 Dunia, Hanya Kalah dari Hollywood dan K-Pop
- Apa Itu Sasaeng? Ketahui Artinya Beserta Istilah K-Pop Populer Lainnya
- Gaya Manggung Kerap Jadi Sorotan, Intip Potret Ayu Ting Ting Pakai Outfit ala Idol Kpop
Cuitan itu kemudian menuai balasan tweet sekitar 2.093 cuitan.
Akun twitter tang__kira membalas cuitan Ganjar yang menyampaikan bahwa artis K-Pop sangat menghindari aktivitas yang berkaitan dengan politik.
Respon senada juga dialamatkan atas cuitan Ganjar tersebut. Menyadari hal tersebut, Ganjar kemudian kembali mengunggah penjelasan, maksud menggelar konser K-Pop meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat setempat.
"Terima kasih masukan dan sarannya. Tenang saja, ini nggak ada hubungannya dengan politik. Kami berpikir kehadiran K-Pop berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat Jawa Tengah, terutama di sektor UMKM dan Pariwisata. Kalau memang niat kami membuat beberapa teman tidak berkenan, ya sudah tidak apa-apa. Matur nuwun."
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menganggap alasan Ganjar menggelar konser K-Pop sebagai upaya peningkatan ekonomi, cenderung bersifat politis.
Sebab menurutnya, tidak ada korelasi antara konser K-pop dengan perputaran ekonomi setempat apalagi UMKM.
Dia berujar, K-Pop merupakan strategi ekspor budaya Korea Selatan untuk mendorong ekspansi produk industri Korea seperti elektronik, dan otomotif.
"Contohnya BTS yang disponsori oleh Hyundai. Kemudian ada member Blackpink Jisoo yang disponsori brand mewah Dior. Jadi salah tempat kalau promosi UMKM lewat K-pop," ujar Bhima kepada merdeka.com.
"Secara ekonomi terlihat kontradiktif."