Dahlan ingin bangun BUMN city
Terinspirasi oleh keberadaan aset sesama perusahaan pelat merah yang saling berdekatan dan terkoneksi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berkeinginan agar perusahaan pelat merah memiliki kawasan terintegrasi, bisa disebut BUMN City, di Jakarta. Kawasan tersebut nantinya bisa menjadi landmark ibu kota.
"BUMN city jadi ikon bahwa inilah Jakarta dengan pembangunan yang besar," kata Dahlan saat ditemui di PT Taspen, Jakarta, Kamis (21/8).
-
Kapan Gaun Tarkhan ditemukan? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Kapan Yusuf Ivander Damares lahir? Yusuf yang lahir melalui program bayi tabung ini telah tumbuh jadi remaja ganteng.
-
Kapan Masjid Istiqlal diresmikan? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Kapan Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? Gibran Rakabuming Raka mengungkit keikutsertaan Muhaimin Iskandar pada acara potong tumpeng di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
-
Kapan Museum Ullen Sentalu buka? Museum Ullen Sentalu beroperasi setiap hari kecuali pada hari Selasa, Senin pertama setiap bulannya, dan hari raya Nyepi. Jam operasional museum adalah pukul 08.30 - 16.00.
-
Kapan Tavan memulai pekerjaannya di IKN? Tavan telah memulai pekerjaannya ini sejak bulan Januari tahun 2023 yang lalu.
Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi keinginan Dahlan membangun BUMN City. Antara lain, kekayaan BUMN yang begitu besar ditambah dengan keberadaan aset yang saling berdekatan dan terkoneksi satu sama lain.
Semisal, gedung Taspen dan BNI saling bersebelahan di kawasan Sudirman. Sayang, Taspen masih terlibat sengketa lahan seluas 26 ribu meter persegi di Kompleks Arthaloka dengan PT Mahkota Real Estate (MRE).
"Saya tetap berharap bahwa kekayaan Taspen yang begitu besar di Thamrin bisa dikuasai kembali. Karena lokasi luas dan bisa disambung dengan BNI, saya minta satukan dengan satu kawasan," ujar Dahlan.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan perseroan memang ada rencana membangun empat gedung di lahan sengketa tersebut. Berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi, lahan tersebut milik Taspen.
"Secara fisik sudah dikuasai. Tinggal Badan Pertanahan Nasional (BPN) bantu penerbitan sertifikat baru atas nama Taspen," katanya. Pembangunan empat gedung itu akan dilakukan bertahap dalam 3-4 tahun.
(mdk/yud)