Dalam 7 bulan, 1.598 taksi online belum kantongi rekomendasi KIR
Dalam 7 bulan, 1.598 kendaraan transportasi online tak lolos uji KIR. Tercatat, dalam 7 bulan, jumlah berkas lengkap kendaraan sewa beraplikasi online sebanyak 11.552 unit. Kendaraan yang telah mendapatkan rekomendasi KIR dari pemerintah mencapai 9.584 unit. Sementara, yang belum mendapatkan rekomendasi 1.598 unit.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan perkembangan jumlah angkutan online yang telah diajukan dalam kurun waktu tujuh bulan. Tercatat, jumlah berkas lengkap kendaraan sewa beraplikasi online sebanyak 11.552 unit.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Kemenhub, Puji Hartanto mengatakan dari jumlah tersebut terdapat, kendaraan yang telah mendapatkan rekomendasi KIR dari pemerintah mencapai 9.584 unit. Sementara, yang belum mendapatkan rekomendasi 1.598 unit.
"Jumlah kendaraan yang belum uji KIR sebanyak 4.302 unit, dan yang sudah telah uji KIR mencapai 6.491 unit," ujar Puji di Kantornya, Jakarta, Kamis (10/11).
Puji merinci, dari jumlah keseluruhan tersebut, kendaraan yang lulus uji KIR menembus 6.125 unit dan tidak lulus uji KIR hanya 336 unit.
Jumlah tersebut, lanjut Puji, menunjukkan bahwa tingkat kesadaran dan animo masyarakat, baik pengemudi maupun perusahaan penyelenggara taksi online, terhadap uji kelayakan kendaraan sangat tinggi.
Adapun tiga penyelenggara taksi online tersebut adalah Koperasi Jasa Trans Usaha Bersama (Uber), Koperasi Perhimpunan Pengusaha Rental Indonesia (Grab), dan Panorama Mitra Sarana (GoCar).
Pelaksanaan uji KIR ini memang menjadi salah satu syarat yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek. Dengan demikian, kendaraan pribadi yang disewakan menjadi taksi online tersebut dapat dipertanggungjawabkan jika sudah lolos uji KIR.
Baca juga:
Kendaraan Uber paling banyak tak miliki izin operasi di Jabodetabek
Pemkot Bandung minta sopir-sopir taksi gunakan aplikasi online
Demo tolak taksi online, ribuan sopir kepung Balai Kota Bandung
Ancam buat onar, sopir di Bali minta aplikasi taksi online ditutup
Ratusan sopir online demo datangi gedung provinsi dan DPRD Bali
Rudiantara sebut transportasi online bisa tak diizinkan
Kemenhub beberkan isi aturan terkait taksi online di Tanah Air
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.