Dalam Sebulan, Jokowi Perintahkan Menteri Temukan Regulasi Penghambat Investasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk mengumpulkan regulasi-regulasi yang menghambat investasi. Tak tanggung-tanggung, dia memberikan tenggat waktu satu bulan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk mengumpulkan regulasi-regulasi yang menghambat investasi. Tak tanggung-tanggung, dia memberikan tenggat waktu satu bulan.
"Tolong dilihat di setiap kementerian yang membuat bekerja, yang membuat menghambat pelayanan terhadap masyarakat, menghambat investasi dunia usaha, segera kumpulkan dalam waktu sebulan ini," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10).
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai saat ini terlalu banyak regulasi dan aturan. Mulai dari dari UU, peraturan presiden, peraturan gubernur, hingga peraturan daerah. Hal ini menyebabkan aturan-aturan menjadi tumpang tindih.
Dia juga meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menertibkan hal ini. Dalam waktu dua minggu ke depan, Jokowi akan menggelar rapat terbatas khusus membahas aturan-aturan yang tumpang tindih.
"Hal-hal yang menghambat ingin kita hapuskan sehingga kita bekerja cepat," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan dua undang-undang besar. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
Masing-masing undang undang tersebut akan menjadi Omnibus law, yaitu satu undang-undang yang sekaligus merevisi beberapa undang undang, bahkan puluhan undang undang," kata Jokowi.
Dia menyebut, puluhan undang-undang yang menghambat penciptaan lapangan kerja langsung direvisi sekaligus. Puluhan undang-undang yang menghambat pengembangan UMKM, kata Jokowi, juga akan langsung direvisi.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Semester I-2019, Laba Bersih PT PPA Meroket 158 Persen
Ketum Hipmi Optimis Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Bisa Genjot Investasi Tanah Air
Anomali Jokowi Tempatkan Urusan Investasi di Bawah Kemenko Kemaritiman
Resmi Dilantik, Menko Luhut Janji Tingkatkan Investasi Hadapi Gejolak Ekonomi Dunia
Dikabarkan Jadi Menko Kemaritiman dan Investasi, Ini Target Luhut 5 Tahun ke Depan
Perang Dagang Masih Jadi Tantangan Bagi Pemerintah Jokowi Periode II