Dalam Sepekan, IHSG Terkoreksi dan Kapitalisasi Pasar Turun 0,44 Persen
Rata-rata nilai transaksi juga mencatatkan penurunan sebesar 3,69 persen menjadi Rp 6,245 triliun dari Rp 6,484 triliun pada penutupan pekan lalu.
Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini ditutup dengan beberapa penurunan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat terkoreksi sebesar 0,46 persen menjadi 6,100.242 dari 6,128.345 pada penutupan pekan lalu.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami perubahan sebesar 0,44 persen menjadi sebesar Rp 7.017,816 triliun dari Rp 7.048,576 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
"Data rata-rata volume transaksi yang mengalami perubahan sebesar 6,70 persen menjadi 8,976 miliar unit saham dari 9,621 miliar unit saham selama pekan lalu," tutur Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono, Minggu (24/11).
Rata-rata nilai transaksi juga mencatatkan penurunan sebesar 3,69 persen menjadi Rp 6,245 triliun dari Rp 6,484 triliun pada penutupan pekan lalu.
Frekuensi Transaksi Tertekan
Adapun data rata-rata frekuensi transaksi ikut tertekan sebesar 0,69 persen menjadi sebanyak 481,228 kali transaksi dari 484,573 ribu kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
Sedangkan sepanjang tahun 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp 43,879 triliun dan investor asing pada hari ini mencatatkan jual bersih sebesar Rp 38,74 miliar.
(mdk/idr)