Data BPS: Ketimpangan Kaya dan Miskin Indonesia Naik di September 2020
Gini ratio di daerah perkotaan pada September 2020 tercatat sebesar 0,399. Angka tersebut naik dibanding Gini ratio Maret 2020 yang sebesar 0,393 dan gini ratio September 2019 yang sebesar 0,391.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk kaya dan miskin Indonesia yang diukur oleh gini ratio mencapai 0,385 pada September 2020. Angka ini menurun 0,004 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar 0,381.
"Namun, angka tersebut juga meningkat 0,005 poin dibandingkan dengan Gini Ratio September 2019 yang sebesar 0,380," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/2).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
Gini ratio di daerah perkotaan pada September 2020 tercatat sebesar 0,399. Angka tersebut naik dibanding Gini ratio Maret 2020 yang sebesar 0,393 dan gini ratio September 2019 yang sebesar 0,391.
Sementara itu, gini ratio di daerah pedesaan pada September 2020 tercatat sebesar 0,319. Catatan tersebut naik dibanding gini ratio Maret 2020 yang sebesar 0,317 dan gini ratio September 2019 yang sebesar 0,315.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 17,93 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2020 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angka gini ratio tercatat sebesar 17,08 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah. Sementara untuk daerah pedesaan, angkanya tercatat sebesar 20,89 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.
Baca juga:
Data BPS: Persentase Penduduk Miskin Terbesar di Pulau Maluku dan Papua
BPS: 29,12 Juta Penduduk Usia Kerja Terdampak Covid-19 per Agustus 2020
Akibat Pandemi, Penduduk Miskin di Perkotaan Naik 1,32 Persen di September 2020
Pandemi Covid-19 Hingga Pengangguran Penyebab Kemiskinan 2020 Naik 1,13 Juta
Denyut Penghuni Bantaran Rel di Ibu Kota
Ada Pandemi, Jumlah Penduduk Miskin per September 2020 Naik Menjadi 27,55 Juta Orang