Daya saing ekonomi Vietnam bakal salip Indonesia pada 2015
Rendahnya daya saing bakal meningkatkan angka kemiskinan di Tanah Air.
Peningkatan daya saing Indonesia untuk mengejar pertumbuhan tinggi disebut tidak signifikan. Bahkan dalam waktu dekat, Vietnam diprediksi akan menggilas daya saing Indonesia.
Peneliti Pusat Peneliti Ekonomi (P2E) LIPI Latief Adam mengatakan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, rekor daya saing Indonesia tidak terlalu bagus. Daya saing Indonesia hanya naik satu peringkat dari 129 ke 128.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Mengapa budidaya kakao penting bagi ekonomi Indonesia? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Kakao, bahan utama pembuatan cokelat, memiliki permintaan yang stabil di pasar internasional, menjadikannya komoditas yang berharga bagi petani.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Kita menang dari Filipina dan Vietnam. Tapi dia (Vietnam) akan jadi kuda hitam. Kita tidak usah kaget 2015 justru tersalip sama Vietnam," ucap Latief dalam seminar LIPI di kantor pusat LIPI, Jakarta, Senin (23/12).
Topik pilihan: Neraca Perdagangan | rupiah
Menurut Latief, kondisi ini terjadi karena kelengahan pemerintah sendiri. Salah satunya adalah belum terselesaikannya masalah tumpang tindih perizinan serta masalah perpajakan di Indonesia. "Permasalahan itu sisi pemerintah itu sendiri," tegasnya.
Selain itu, rendahnya daya saing Indonesia karena komoditas ekspor yang tidak diprioritaskan. Dari 150 komoditas ekspor, 64 diantaranya dari sektor industri dan hanya 4 komoditas yang mempunyai daya saing, 28 stagnan, 12 komoditas mengalami penurunan daya saing serta 20 tidak berdaya saing sama sekali.
"Parahnya lagi sektor sektor yang mengalami penurunan itu dari labour intensif, kemudian mempersulit kita perekonomian Indonesia dalam mengejar target penurunan kemiskinan," tutupnya.
Baca juga:
Mayoritas pekerja Indonesia lulusan SD, ekonomi terhambat
LIPI: Indonesia sulit jadi negara maju
Daftar pemberi utang luar negeri Indonesia hingga Rp 3.204 T
Bolehkan orang asing beli properti Indonesia membahayakan
Pemerintah tak perlu turuti saran IMF dan Bank Dunia