Debat pilpres, Anies Singgung Bansos Kepentingan Pemberi dan Politik Keluarga
Menurut Anies, negara saat ini sedang menghadapi ketimpangan dan ketidakadilan.
Bansos yang akan diberikan Anies berbeda dengan bansos yang diberikan pemerintah saat ini. Di mana bansos nantinya akan mengikuti kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Debat pilpres, Anies Singgung Bansos Kepentingan Pemberi dan Politik Keluarga
Debat pilpres, Anies Singgung Bansos Kepentingan Pemberi dan Politik Keluarga
- VIDEO: Mulai Debat Pamungkas, Anies Panas Sentil Bansos Disalahgunakan Buat Kepentingan Politik
- Anies Akui Sepaham dengan PDIP soal Demokrasi dan Konstitusi, Sinyal Gabung di Putaran Dua?
- Momen Akrab Puan Pegang Tangan Anies Usai Debat, Sinyal Bersatu Putaran 2?
- Jelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI
Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan berjanji akan memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat jika terpilih menjadi presiden.
Namun, bansos yang akan diberikan Anies berbeda dengan bansos yang diberikan pemerintah saat ini. Di mana bansos nantinya akan mengikuti kebutuhan masyarakat itu sendiri.
"Diberikan Bansos sesuai kebutuhannya, kita berikan bansos plus, bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi bansos untuk kepentingan yang diberi," ucap Anies dalam debat Capres Cawapres di Jakarta, Minggu (4/1).
Menurut Anies, negara saat ini sedang menghadapi ketimpangan dan ketidakadilan. Ketimpangan terjadi antara Jakarta dan luar Jakarta, Jawa dan luar Jawa, kaya dan miskin, serta ketimpangan desan dan kota.
“Ini semua adalah ketimpangan yang hari ini menjadi fenomena membahayakan bagi republik ini,” kata Anies.
Anies menyebut, ketimpangan juga terjadi di bidang perekonomian. Di mana segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian Indonesia. Padahal, dulu sekitar 60 orang anggota BPUPK mendirikan bangsa bukan untuk kepentingan keluarganya.
"Segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian kita, ketika republik ini didirikan para pendirinya 60-an orang anggota BPUPKI. Mereka adalah orang-orang terdidik dan mereka mendirikan Republik untuk semua bukan mendirikan Republik untuk kepentingan dirinya, golongannya ataupun keluarganya," kata Anies.
Di sisi lain, Anies menyebut kondisi bangsa yang masih jauh dari kata adil. Misalnya, Anies menyebut 45 juta orang belum bekerja dengan layak. Selain itu, 70 juta orang tidak punya jaminan sosial.
"Bicara pendidikan, jauh dari kota terpencil masa depan jadi suram, kemampuan tinggi kesempatan tidak ada sangat frustrasi melihatnya," kata Anies.
Dalam pidatonya dalam debat, Anies juga menyinggung soal dukungan rakyat yang menginginkan perubahan. Di mana Anies mengklaim banyak rakyat yang membuat poster mendukung dirinya jadi presiden.
"Ini buka uang dari Jakarta, ini jernih hasil kerja kerasnya ini adalah keinginan perubahan. Oleh karena itu, kita memastikan hidup sehat dan bila sakit ada pertolongan, cepat tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau keluarga sejahtera," kata Anies.
Anies berjanji akan konsisten menjalankan semua janjinya.
"ketika menjalankan amanat maka kami akan memegang prinsip konsistensi ucapan dan perbuatan menjunjung kejujuran dan kearifan ini, komitmen kami fokus pada pembangunan manusia Indonesia menghadirkan kesetaraan menghadirkan keadilan," tutup Anies.