DEN apresiasi turunnya harga gas bumi di Medan
Dewan Energi Nasional (DEN) mengapresiasi langkah pemerintah dengan turunnya harga gas di Medan, Sumatera Utara. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri dan perekonomian nasional.
Dewan Energi Nasional (DEN) mengapresiasi langkah pemerintah dengan turunnya harga gas di Medan, Sumatera Utara. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri dan perekonomian nasional.
Anggota DEN, Rinaldy Dalimi mengatakan, dengan adanya penurunan harga tersebut, biaya produksi di industri akan berkurang dan akan membawa dampak yang positif terhadap industri-industri di Sumatera Utara.
"Ini patut diapresiasi. Biaya produksi otomatis di sana bisa lebih berkurang karena harga bahan bakarnya juga sudah menurun. Efeknya, ekonomi di sana, khususnya di sektor industri yang menggunakan gas, akan membaik," kata Rinaldy dalam keterangannya kepada merdeka.com, Jumat (30/5).
Seperti diketahui, harga gas untuk industri di Medan, Sumatera Utara turun dari USD 12,22 per MMBTU menjadi USD 9,50 per MMBTU. Ketentuan tersebut berlaku surut 1 Februari 2017.
Dengan penurunan harga tersebut, lanjutnya, dapat dipastikan bahwa infrastruktur gas di sana, sudah memadai dan lengkap. Meskipun, pada akhirnya belum tentu penurunan harga gas bakal diikuti di kota-kota lain.
"Karena kalau gas ini, tidak sama seperti minyak. Kalau gas itu, jika infrastrukturnya sudah siap, bisa turun (harganya). Jadi semua itu tergantung dengan kondisi infrastruktur dan ketersediaan gas di wilayah tersebut," katanya.
Namun demikian, Rinaldy mengatakan, langkah pemerintah dan PT PGN (Persero) Tbk kali ini sudah merupakan langkah yang bisa menimbulkan efek domino dengan penurunan harga tersebut. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh di wilayah tersebut salah satunya, perkembangan industri yang pesat dan keuntungan usaha yang meningkat.
"Utamanya, bisa tumbuh industri-industri baru, kemudian perusahaan yang tadinya untungnya sedikit, bisa meningkat. Karena sebetulnya, dengan penurunan harga itu, pemerintah sudah memotong beberapa rantai dari hulu ke hilir, yang menyebabkan harga gas itu bisa mahal. Dengan begitu, harga gas yang mahal, sudah usai itu persoalannya," jelasnya.
Saat ini, sebanyak 45 industri di Medan mendapatkan pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang membangun jaringan pipa gas bumi sekitar 600 kilometer (km). Selain industri PGN juga memasok ke gas bumi ke 495 usaha komersial dan usaha kecil serta 19.830 rumah tangga di Medan.
Untuk pasokan gas bumi ke pelanggan di Medan, berasal dari beberapa sumber yakni dari PHE NSO dengan harga sekitar USD 6,95 per MMBTU, Pertamina EP sekitar 6,82 per MMBTU, lalu pasokan gas dialirkan melalui pipa transmisi Arun-Belawan dengan tarif toll fee USD 1,88 per MMBTU dan pipa transmisi Pangkalan Susu-Wampu dengan toll fee USD 0,8 per MMBTU.
Setelah itu, aliran gas bumi mengalir ke Pertagas Niaga dengan biaya USD 0,57 per MMBTU, kemudian sampai ke pipa distribusi dan niaga milik PGN dan dikenakan biaya USD 0,9 per MMBTU, setelah itu gas bumi dialirkan ke pelanggan. Seluruh komponen biaya disatukan dalam formula perhitungan harga gas yang ditetapkan pemerintah, kemudian ditetapkan harga gas ke pelanggan industri di Medan sebesar USD 9,95 per MMBTU.
-
Kenapa mahasiswa UGM mengembangkan ESDS? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kapan ESDS mulai dikembangkan? Yogi mengatakan bahwa pengembangan ESDS tersebut berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kasus stunting di Tanah Air.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Baca juga:
6 perjanjian jual beli gas diteken, sumbang penerimaan USD 5 miliar
Perkuat infrastruktur gas, PGN tambah 1 SPBG di Klender
2009-2016, pemerintah sudah bikin 186 ribu jaringan gas rumah tangga
PGN sosialisasikan proyek jaringan gas di Dumai
Restoran di perkantoran ini mulai pakai gas bumi PGN
Bangun infrastruktur, PGN siap pasok 12.000 rumah tangga di Lampung
Mei 2017, Husky salurkan gas bumi ke PGN