Deretan Mega Proyek Infrastruktur yang Diresmikan Jokowi di 2019
Infrastruktur masih menjadi andalan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong daya saing Indonesia. Berbagai proyek infrastruktur terus digenjot untuk meningkatkan konektivitas.
Infrastruktur masih menjadi andalan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong daya saing Indonesia. Berbagai proyek infrastruktur terus digenjot untuk meningkatkan konektivitas.
Ada beberapa alasan Presiden Jokowi menggenjot infrastruktur, salah satunya sejalan dengan penciptaan lapangan kerja baru. Selain itu, infrastruktur juga diharapkan dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi meresmikan rekonstruksi bangunan di Sulawesi Barat? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rekonstruksi 147 bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2021 silam.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Mengapa pembangunan Bendungan Ameroro menjadi penting bagi Jokowi? “Oleh karena itu sejak 2020 dibangun Bendungan Ameroro. Ini adalah bendungan yang ke-40 yang telah kita bangun dan selesai di akhir 2023 lalu. Dibangun dengan biaya Rp 1,57 triliun. Kita harap manfaatnya jauh lebih besar dari uang yang dipakai untuk membangun bendungan.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
"Ketiga ialah harus ada perbaikan jaringan logistik kita. Negara ini terdiri dari 17 ribu pulau, harus ada pembangunan infrastruktur. Infrastruktur harus disambungkan ke sentra-sentra produksi," tuturnya di Jakarta, Kamis (14/11).
Kemudian, pembangunan infrastruktur harus menjadi penghubung untuk meningkatkan pelayanan publik ke masyarakat Indonesia. Terakhir, pembangunan infrastruktur bertujuan membangun peradaban baru.
Di periode II, Presiden Jokowi kembali fokus mendorong proyek infrastruktur. Namun, pemerintah juga akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
MRT Jakarta
Mass Rapid Transit atau Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta telah diresmikan Jokowi pada Maret lalu. Infrastruktur ini pun mendapat sambutan meriah dari masyarakat, khususnya warga Jakarta.
Dalam uji coba, masyarakat sangat antusias menyambut transportasi massal tersebut. Tercatat pada hari pertama uji coba sebanyak 4.000 orang mencoba MRT secara gratis.
MRT Tahap I menghubungkan Lebak Bulus, Jakarta Selatan sampai dengan Bundaran HI, Jakarta Pusat sepanjang 15.7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah), yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Tahap II akan melanjutkan jalur SelatanUtara dari Bundaran HI sampai dengan Ancol sepanjang 13.3 km. Tahap II akan mulai dibangun ketika tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2020. Studi kelayakan untuk tahap ini sudah selesai.
Sementara itu, jalur BaratTimur saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Jalur ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 20242027.
Tol Lampung-Palembang
Ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 kilometer (Km) di Lampung telah diresmikan pada November lalu. Dengan diresmikannya ruas tol ini, maka perjalanan dari Lampung ke Palembang hanya 3 jam dari yang sebelumnya mencapai 10 jam.
Ruas tol sepanjang totalnya 189 km ini adalah jalan tol terpanjang yang pernah diresmikan Presiden Jokowi. Ruas tol ini diharapkan bisa menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, juga bisa menciptakan perbaikan jaringan logistik yang lebih baik.
Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112,20 kilometer dengan progres konstruksi sudah mencapai 99 persen.
Sementara untuk Seksi II ruas Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77 kilometer saat ini progres konstruksinya telah mencapai 97 persen.
Secara keseluruhan progres fisik Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung saat ini mencapai 98 persen dan ditargetkan beroperasi akhir 2019. Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang telah melalui uji laik fungsi yang dilaksanakan pada 2-3 Mei 2019 di Km 140-Km 194.
Kemudian dilanjutkan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di Km 194-Km 330 pada 14-15 Agustus 2019. Proses uji laik fungsi meliputi evaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas, evaluasi aspek sarana jalan, jembatan dan bangunan pelengkap serta evaluasi aspek administrasi dan operasi.
Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer yang sudah beroperasi sejak Maret 2019. Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sempat dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran arus mudik tahun 2019.
Konstruksi ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung telah dikerjakan sejak Juli 2018 dengan biaya investasi sebesar Rp21,95 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Tol Layang Jakarta-Cikampek
Yang tengah menjadi perbincangan adalah Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated. Tol yang diresmikan Jokowi pada 12 Desember lalu diharapkan bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
"Kemacetan yang 4 tahun ini kita rasakan sejak 2016 bisa berkurang, dari itung-itungan bisa dikurangi 30 persen," ujarnya.
Tol Layang Jakarta-Cikampek sepanjang 36,4 Kilo meter (Km) masing-masing terdapat dua jalur, lebih sedikit dari jalan tol Jakarta-Cikampek yang sudah lama beroperasi sebelumnya dengan empat jalur. Tol Layang Jakarta-Cikampek akan mengurangi volume kendaraan yang melintasi jalan tol Jakarta-Cikampek yang sudah beroperasi sebesar 30 persen.
Tol ini pun langsung ramai digunakan karena pengoperasiannya yang berdekatan dengan Hari Natal. Bahkan, ruas tol ini sempat macet karena padatnya kendaraan yang melintas di ruas tol ini.
Selain itu, yang menjadi ciri khas dari tol ini adalah konstruksi jalan yang bergelombang. Hal ini juga banyak dikeluhkan pengendara karena jalanan yang bergelombang dan penyambungan dua sisi jembatan atau expansion joint yang kurang rapi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menjelaskan, kecepatan maksimal yakni 80 kilometer per jam, karena ketika terlalu cepat, lompatan yang diakibatkan sambungan tersebut dapat membuat kehilangan kendali dan membahayakan.
Di sisi lainnya, lanjut dia, sambungan tersebut hanya ada di beberapa titik, artinya akan terus diperbaiki sehingga perjalanan menjadi lebih mulus dan nyaman.
Tol Balikpapan-Samarinda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan, Tol Balikpapan-Samarinda, tol pertama di Pulau Kalimantan. Tol tersebut diharapkan jadi cikal bakal pembangunan infrastruktur lainnya guna mengembangkan suatu kawasan ekonomi terpadu.
"Alhamdulillah pembangunan seksi 2,3,4 jalan tol Balikpapan ke Samarinda telah selesai dan bisa dimanfaatkan dari lima seksi artinya dari lima seksi yang telah selesai tiga seksi sepanjang 57,8 km. Dari total 99,3 km. Jadi kurang dua seksi lagi yaitu seksi 1 dan 5," kata Presiden Jokowi di Gerbang Tol Samboja saat meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (17/12).
Dia berharap dengan adanya tol tersebut dapat mempercepat akses ke kawasan ibu kota baru. Sehingga di 2020 jalan menuju kawasan ibu kota baru sudah mulai disiapkan.
Selain itu, kehadiran tol ini juga diharapkan menambah efisiensi bagi mobilitas logistik. "Yang biasanya dari Balikpapan ke Samarinda, Samarinda ke Balikpapan itu memakan waktu kurang lebih 3 jam. Enam jam PP. Bila menggunakan jalan tol yang ada sekarang ini paling satu jam atau 1 jam seperempat," ungkap Jokowi.
Jalan tol ini terdiri atas 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan-Samboja (22,025 km). Lalu, Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 km), Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 km), Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 km), dan Seksi V Balikpapan-Sepinggan (11,500 km).
Pembangunan Seksi I dan V dengan total panjang 33,115 Km melalui pendanaan oleh pemerintah. Pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada PT JBS.
Sementara Pembangunan Seksi II, III, dan IV sepanjang 66,235 km dibiayai sekaligus dilaksanakan oleh PT JBS. Saat ini, Seksi II, III dan IVa sedang dalam proses pra uji laik fungsi. Sementara Seksi I sampai dengan IV juga ditargetkan akan beroperasi fungsional pada Desember 2019.
(mdk/azz)