Di 2015, Kinerja Pertamina dinilai kurang memuaskan
Hal ini dibuktikan dengan adanya share down atau bagi-bagi saham Blok Mahakam, Kalimantan Timur.
Kinerja PT Pertamina (Persero) dinilai kurang memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan adanya share down atau bagi-bagi saham Blok Mahakam, Kalimantan Timur kepada Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation.
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaen menilaiDirektur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto tak bisamempertahankan saham yang diberikan pemerintah di Blok Mahakam sebesar 100 persen. Keputusan bagi saham yang dilakukan Pertamina ini membuat keuntungan negara dari pengelolaan blok tersebut berkurang.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Kenapa Pertamina membentuk Satgas RAFI? Sukses Layani Jutaan Pemudik, Pertamina Resmi Tutup Satgas RAFI Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) PT Pertamina (Persero) tahun 2024 telah sukses melayani kebutuhan energi jutaan pemudik di seluruh Indonesia.
"Kalau dilihat secara keseluruhan Pertamina dibawah kepemimpinan pak Dwi Soetjipto masih kurang memuaskan. Seorang direktur utama harus bisa berani bilang kami siap 100 persen," ujar dia di Jakarta, Jumat (8/1).
Menurut dia, Pertamina dibawa komando mantan Dirut Semen Indonesia ini tak memiliki arah bisnis yang pasti. Hal ini terlihat dari laba Pertamina yang sempat anjlok hingga 47 persen pada kuartal III-2015 sebesar USD 340 juta atau setara Rp 4,7 triliun dari USD 560 juta atau Rp 8,2 triliun.
"Pertamina tahun lalu itu hanya disibukkan masalah harga dan kita tidak tahu arah perkembangan bisnisnya," pungkas dia.
Baca juga:
PLN-Pertamina sepakat harga uap PLTP Kamojang USD 6 sen per kwh
SKK Migas: Chevron dan Exxon setuju jual minyak ke Pertamina
Turunnya harga BBM buat stok di SPBU Padang kosong
KPK tahan Dirut PT SI terkait kasus suap di Pertamina
Lapor ke Presiden, bos Pertamina ngotot ikut kelola Blok Masela