Di Aceh, perusahaan China investasi USD 5 miliar untuk sektor energi terbarukan
Pemerintah Aceh telah menandatangani dokumen kontrak kerja sama dengan perusahaan China Huadian HongKong Co. Perusahaan asal Tirai Bambu tersebut akan menanamkan investasi hingga USD 5 miliar di sektor energi terbarukan di Aceh.
Pemerintah Aceh telah menandatangani dokumen kontrak kerja sama dengan perusahaan China Huadian HongKong Co. Perusahaan asal Tirai Bambu tersebut akan menanamkan investasi hingga USD 5 miliar di sektor energi terbarukan di Aceh.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin mengatakan, proses penandatanganan kontrak kerja sama ini telah dilakukan pada Rabu (27/9) di Jakarta. Turut hadir pada acara tersebut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, turut menandatangani sebagai saksi rencana investasi di Aceh yang difokuskan pada tenaga Hydro.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Apa saja tempat wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mencari wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mungkin Anda dapat mempertimbangkan beberapa rekomendasi wisata baru di Bandung berikut ini.
-
Apa yang istimewa dari Gua Tujuh di Banda Aceh? Salah satu gua unik yang berada di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh ini selain dipercaya bisa tembus sampai Makkah, juga memiliki tujuh buah pintu yang berbeda.
-
Di mana Abu Bakar Aceh dilahirkan? Profil Singkat Aboebakar Atjeh atau disebut juga Abu Bakar Aceh ini lahir di Peureumeu, Aceh Barat pada tanggal 28 April 1909.
-
Kapan Sentral Telepon di Aceh dibangun? Melansir dari beberapa sumber, bangunan ini dibangun pada 1903 atau tepat pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Daudsyah (1874-1903).
"Kata Gubernur Aceh perusahaan China Huadian HongKong Co, Ltd sejauh ini telah berhasil menginvestasikan dan membangun Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan No.1, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Lafarge Lhoknga, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batam, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bali di Indonesia," kata Mulyadi Nurdin, Jumat (29/9) di Banda Aceh.
Selain itu, lanjut Mulyadi Nurdin, CHD merupakan perusahaan yang saat ini berinvestasi di sejumlah negara seperti Rusia, AS, Peru dan Bangladesh.
Katanya, platform investasi internasional dimiliki sepenuhnya oleh China Huadian HongKong Co, Ltd. Mereka memiliki keahlian dalam pembiayaan pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga batubara, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit tenaga angin dan matahari, dan sangat ingin memperluas usahanya di Indonesia.
Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan, MoU tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas listrik di Aceh sekitar 2.000 MW dengan total investasi sekitar USD 5 miliar.
"Namun jika ada kebutuhan yang lebih tinggi di Aceh, nilai investasi ini dapat ditingkatkan, karena MoU ini sifatnya umum," ujarnya.
Untuk diketahui, China Huadian Corporation adalah satu dari lima produsen listrik nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh negara dan diatur oleh Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara Dewan Negara China. Dengan kapasitas operasi di seluruh dunia sebesar 143 GW dan total pendapatan USD 27 miliar, CHD berada di peringkat 331 di Fortune 500 pada 2016.
Baca juga:
Jurus Jonan kejar penggunaan EBT untuk kelistrikan
Di HUT Pertambangan dan Energi ke-72, pemerintah berkomitmen kembangkan EBT
Melihat lebih dekat PLTS di Inggris yang beroperasi tanpa dana subsidi
Oktober, Menteri Jonan sebut akan ada perjanjian listrik EBT baru capai 300 MW
Pemerintah pasang panel surya di 2.000 desa yang belum terlistriki