Dikunjungi Luhut, bos Pelindo II dukung peningkatan konektivitas RI
Elvyn mengatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan konektivitas nasional dan kelancaran arus kapal dan barang, termasuk dwelling time. Perusahaan juga mendukung berbagai inisiatif dan usaha pembenahan logistik maritim nasional.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menerima kunjungan kerja dari Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan di Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam kunjungan kali ini, Menko Maritim ingin berdiskusi mengenai hal-hal strategis kepelabuhanan, termasuk perkembangan program-program yang sedang berlangsung di IPC Group dan stakeholders kepelabuhanan.
Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya menerima langsung Menko Maritim beserta jajarannya. Turut serta hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT JICT, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), NPCT1, General Manager KSO TPK Koja, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok I Nyoman Gede Saputra, Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok, Marwansyah serta stakeholders Pelabuhan Tanjung Priok.
-
Kapan Pelindo mencatat raihan positif di bidang pariwisata maritim? Pelindo Regional 3 Bali, mencatat raihan positif dalam bidang pariwisata maritime dalam 10 bulan terakhir 2023, jumlah wisatawan asing yang tiba melalui kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, sebanyak 21.842 orang.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Pelindo untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pelindo untuk penyiapan relokasi fasilitas penerimaan BBM dan Avtur ke dermaga baru." Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga dan Pelindo akan bekerja sama untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
Kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok ini sekaligus untuk melakukan tinjauan lapangan ke terminal penumpang Tanjung Priok, Pusat Percepatan Perizinan Impor dan Ekspor Terpadu (P3IET), terminal petikemas JICT, terminal petikemas KSO TPK Koja, Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara, car terminal PT IKT, terminal petikemas Kalibaru, dan emplasemen KA-JICT.
"Secara konsisten IPC terus berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan berbagai aspek yang secara bertahap menghadirkan pelayanan cepat, mudak diakses, fasilitas fisik yang memadai, dan ramah terhadap stakeholders. Salah satunya adalah dengan perbaikan layanan operasional dan penyediaan infrastruktur dan suprastruktur yang lebih baik," ucap Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya.
Elvyn mengatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan konektivitas nasional dan kelancaran arus kapal dan barang, termasuk dwelling time. Perusahaan juga mendukung berbagai inisiatif dan usaha pembenahan logistik maritim nasional.
Sebagai salah satu upaya perbaikan mekanisme koordinasi antara operator pelabuhan dengan semua instansi terkait. Perusahaan juga mendukung penerapan inaportnet untuk pelayanan kapal dan pilot project Integrated Billing System (IBS) di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2016 lalu. Program inaportnet adalah inisiasi dari Kementerian Perhubungan yang bertujuan untuk mempercepat proses administrasi pelayanan kapal secara on-line antara otoritas pelabuhan dan Syahbandar dengan operator pelabuhan guna melayani para penguna jasa.
Integrated Billing System/Single Billing merupakan bagian dari program Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan sistem pelayanan jasa kepelabuhan di seluruh Pelindo I-IV untuk pengguna jasa secara on-line. Dengan cara ini diharapkan sistem pelayanan yang terpadu dan efisien guna mengoptimalkan biaya logistik sekaligus meningkatkan kemudahan bertransaksi bagi pengguna jasa.
Selanjutnya akan dilakukan integrasi inaportnet dengan Indonesia National Single Window (INSW). INSW merupakan suatu sistem yang memungkinkan dilakukannya suatu penyimpanan data dan informasi secara tunggal, proses data dan informasi secara tunggal dan sinkron, serta pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang. Dengan adanya INSW, pengguna jasa dapat melakukan tracking dengan mudah dari sisi dokumen perizinan serta pergerakan dan status petikemas impor atau ekspor sehingga pengguna jasa dapat langsung merespon kendala.
Elvyn memastikan kelancaran arus barang (flow of goods), khususnya bagian kontribusi IPC pada tahap pre-clearance dan post clearance, dengan mempercepat kegiatan bongkar muat kapal-dermaga, perawatan/peremajaan alat B/M, penerapan Terminal Operating System (TOS) dan simulator training. Di sisi lain, perusahaan juga mempercepat pelayanan delivery, mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok, termasuk membangun aplikasi e-services (transaksi on-line), maupun pengaturan alur dan perpindahan truk, penerapan tarif progresif dan autogate.
"Kita mengimplementasikan Permenhub Nomor 116/2016 terkait pemindahan barang yang melewati batas waktu penumpukan (long stay) dan berlaku pada empat pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok - Jakarta, Tanjung Perak - Surabaya, Belawan - Medan, dan Pelabuhan Makassar."
Dari sisi alur dokumen (flow of documents), perusahaan mendukung proses integrasi inaportnet dengan INSW, dashboard online dwelling time, penataan TPS lini 2 dan koordinasi dengan kantor pelayanan pemerintah dan mitra-mitra kerja dan usaha perusahaan.
"Kita mendukung program pemerintah dalam perbaikan dan pembangunan sektor kepelabuhanan dan logistik maritim. Dalam pelaksanaannya, kita membutuhkan kolaborasi dan dukungan penuh pemerintah maupun para pemangku kepentingan lainnya," sambung Elvyn.
Ke depan, diharapkan dapat dibangun keselarasan persepsi dalam menangani berbagai isu sektor kepelabuhanan di Indonesia, termasuk kapasitas, kinerja, teknologi informasi, aksesibilitas hinterland, konektivitas antar moda, hingga perencanaan secara lebih terintegrasi.
"Besar harapan kami bahwa kolaborasi antar institusi dan pelaku usaha dapat membawa kita semua ke langkah-langkah yang mengoptimalkan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia," tutupnya.
Baca juga:
Mau adukan Pelindo I ke Jokowi, ratusan buruh jalan kaki ke Jakarta
Tanjung Priok didorong jadi pelabuhan transhipment Asia Tenggara
Pelindo II siap berpartisipasi di Pelabuhan Patimban
Kereta logistik Jakarta-Bandung hemat Rp 3 juta per kontainer
Pelindo II siap kelola Pelabuhan Patimban