Diminta Turunkan Suku Bunga Kredit, Ini Respon BNI
Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Ario Bimo mengatakan, saat ini suku bunga perbankan tidak lagi mengikuti pola penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia seperti biasanya. Ini dikarenakan perbankan saat ini cenderung justru melihat pasar.
Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Ario Bimo, mengaku belum bisa menurunkan suku bunga kreditnya. Pernyataan ini sekaligus merespon permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit
Dia mengatakan, saat ini suku bunga perbankan tidak lagi mengikuti pola penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia seperti biasanya. Ini dikarenakan perbankan saat ini cenderung justru melihat pasar.
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
"Sekarang sudah tidak bisa rule of time (6-9 bulan setelah penurunan BI rate) kayak gitu lagi. Dia benar-benar ngelihat dari marketnya sekarang. Kalau rule of time kayak gitu kalau likuiditasnya ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/11/).
Ario mengatakan likuiditas perbankan saat ini juga tidak ada lantaran dibagi oleh pemerintah yaitu antara untuk dana pihak ketiga (DPK) dan surat utang negara (SUN). Oleh karenanya, perbankan tidak bisa langsung mengikuti penurunan suku bunga acuan BI.
Dia juga masih belum bisa memastikan kapan pihaknya mulai turunkan suku bunga kreditnya. Sebab, dirinta masih menunggu turunnya cost of fund atau biaya dana. "Kalau cost of fund belum turun ya tidak berani lah. Nanti kalau kita semakin kecil dimarahi investor," kata dia.
Saat ini perbankan tengah mengupayakan penurunan cost of fund secara perlahan. Pada Kuartal III 2019, cost of fund BNI berada di posisi 3,2 persen. "Pak Jokowi kan baru ngomong masa langsung bisa kejawab, ya tidak bisa intinya cost of fundnya turun dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan teguran terkait industri keuangan. Salah satunya, terkait perbankan yang sampai hari ini belum juga menurunkan suku bunga kredit.
Padahal, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5 persen pada 24 Oktober 2019. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing turun 25 persen menjadi 4,25 persen dan 5,75 persen.
"Saya mengajak untuk memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit. Negara lain sudah turun, turun, turun, kita BI-rate sudah turun, bank-nya belum. Ini saya tunggu," ujarnya.
Baca juga:
Wapres Ma'ruf Pastikan Tak Ada Perintah BUMN Selamatkan Bank Muamalat
Kuartal III-2019, BNI Cetak Laba Rp12 Triliun
BNI Salurkan Kredit Modal Usaha Hingga Rp25 Juta Pada 250.000 Reseller Tiphone
10 BUMN Sinergi Bangkitkan Bisnis Merpati
BNI Telah Salurkan Bantuan Sosial ke 4.005 Rekening di Morotai
Berkat KUR, Pengusaha Asal Morotai ini Sukses Jual Lobster Hingga Luar Negeri