Dinilai terlalu mepet, impor beras diprediksi tak sampai 500.000 ton
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menilai rentang waktu impor beras hingga Februari 2018 terlalu singkat, mengingat proses bisnisnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sehingga, maka tidak menutup kemungkinan beras impor yang akan masuk ke dalam negeri tidak sebesar 500.000 ton.
Pemerintah menugaskan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Bulog pun telah membuka lelang untuk eksportir yang tergabung dalam asosiasi negara produsen beras, yakni Thailand, Vietnam, Myanmar, Pakistan, dan India.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pemerintah telah menetapkan rentang waktu beras sampai di Indonesia hingga Februari 2018. Rentang waktu ini dinilai cukup singkat, mengingat proses bisnisnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Dari mana BULOG mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia? “Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, tambah Tomi.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Mengapa BULOG mengimpor beras dari negara lain? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog melakukan importasi beras dari luar negeri? Disamping itu, Bulog juga melaksanakan tugas pemerintah melakukan pengadaan beras dari luar negeri. Bulog mendapat penugasan importasi dengan dikeluarkannya izin impor sebanyak 3,6 juta ton.
"Waktu yang diberikan pemerintah sangat pendek, problem juga. Apakah mereka tersedia kapal? Jika angkut 10.000 ton maka butuh 50 kapal. Kapal besar 25.000 ton maka butuh 25 buah kapal. Tentu masuk pelabuhan untuk antre loading itu persoalan," ujarnya di Hotel Aston, Cirebon, Selasa (16/1).
Dia menambahkan melihat rentetan waktu impor yang harus dilalui, maka tidak menutup kemungkinan beras impor yang akan masuk ke dalam negeri tidak sebesar 500.000 ton. "Apakah pasti masuk 500.000 ton, ya tidak juga. Tergantung kondisinya. Kalau cuma beli 100.000 sampai 200.000 ton pasti bisa," imbuhnya.
Meski demikian, sejak ditugaskan beberapa hari lalu Bulog sudah mempercepat proses administrasi. Perhitungannya, seleksi eksportir yang mendaftar ke Bulog akan memakan waktu hingga 4 hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan importir memiliki ketersediaan beras minimal 15.000 ton.
"Semuanya kita pastikan sesuai perusahaan kita cek satu satu apakah dia memiliki ketersediaan beras 15.000 ton, kemudian apakah dia sudah pernah mengimpor beras dalam jumlah 50.000 ton," jelasnya.
Tahap selanjutnya, negosiasi penentuan kontrak berisikan jumlah volume dan harga akan diselesaikan selama sehari. Kemudian, Bulog akan membuka letter of credit (LC) tujuannya untuk kesepakatan impor.
Selanjutnya adalah proses pengumpulan beras yang dilakukan eksportir dan pengiriman sampai pelabuhan, proses ini diprediksi akan menghabiskan waktu umumnya 20 hari. Sebab, eksportir pun perlu waktu untuk mengumpulkan pasokan sesuai pesanan Bulog.
"Setelah 5 hari dibuka pendaftaran, maka LC dibuka. Setelah LC, tergantung mereka. Mereka umumnya butuh waktu 20 hari antre loading. Loading ke port Indonesia bisa sampai 7 hari," tandasnya.
Baca juga:
Perkuat cadangan stok, impor beras 500.000 ton tak langsung disalurkan ke pasar
Lewat 3 pelabuhan, beras impor diperkirakan masuk bulan depan
Impor 500.000 ton beras, antara prediksi Mentan dan kesedihan Jokowi
Karut marut data produksi beras berujung impor 500.000 ton
Bos Bulog prediksi impor beras 500.000 ton habiskan dana Rp 3,6 triliun