Ditunjuk Jadi Dubes, Gandi Sulistiyanto Pamit Setelah 30 Tahun Berkarya di Sinar Mas
Di Hari Ulang Tahun ke-83 Sinar Mas Group, Sulis pamit dan memohon restu kepada jajaran direksi dan karyawan perusahaan yang telah bekerja sama selama 30 tahun terakhir.
Managing Director Sinar Mas Group, Gandi Sulistiyanto akan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan dalam waktu dekat. Sulis sapaannya telah mengikuti rangkaian prosedur di DPR untuk menjadi duta besar sejak awal tahun ini.
Di Hari Ulang Tahun ke-83 Sinar Mas Group, Sulis pamit dan memohon restu kepada jajaran direksi dan karyawan perusahaan yang telah bekerja sama selama 30 tahun terakhir.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Siapa pemeran tokoh Lestari di sinetron Di Antara Dua Cinta? Vira Yuniar sukses memerankan tokoh Lestari di sinetron Di Antara Dua Cinta.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Dusun Tempel berada di mana? Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdapat sebuah perkampungan yang tak biasa. Deretan rumah warga di sini tidak dibangun di daratan, melainkan menempel di lereng gunung.
"Saya sekaligus ingin berpamitan. Saya telah berkarya di Sinar Mas selama 30 tahun dari usia Sinar Mas yang sekarang 83. Saya mohon izin pamit dan mohon doa restu sekaligus untuk yang belum mengenal saya," kata Sulis dalam sambutannya di Forum Dialog HUT 83 Sinar Mas: Economic Outlook 2022, Jakarta, Rabu (6/10).
Sulis bercerita, dia memulai karir di Sinar Mas pada tahun 1992. Baginya, Sinar Mas sudah menjadi keluarga yang telah mengalami suka duka bersama. Setidaknya saat ini jumlah karyawan Sinar Mas Group telah mencapai 400 ribu orang.
"Saya sudah jadi keluarga besar Sinar Mas sejak 1992, banyak suka-duka, tapi lebih banyak sukanya dengan keluarga besar Sinar Mas," katanya.
Selama 30 tahun bersama Sinar Mas, Sulis mengaku banyak membuat program CSR perusahaan. Mulai dari bazar minyak goreng hasil produksi Sinar Mas. Mencetak Al-Quran dengan menggunakan kertas hasil produksi Sinar Mas untuk dibagikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi cabang Sinar Mas. Menggalang dana bertajuk Pengusaha Peduli NKRI dan sebagainya.
"Pengusaha Peduli NKRI yang dikoordinir ini telah mengumpulkan dana bantuan hingga Rp1,25 triliun dan ini akan terus bertambah," kata dia.
Mengakhiri sambutannya, Sulis mengucapkan terima kasih dan mengaku bangga pernah menjadi bagian dari Sinar Mas. Bahkan kesempatannya untuk menjadi duta besar ini juga berkat kiprahnya di Sinar Mas selama 30 tahun.
"Saya bangga jadi insan Sinar Mas, kebetulan pemerintah percayakan kepada saya buat jadi calon duta besar di Korea dari private sector. Terima kasih atas kesempatan dan hormat saya untuk jajaran Sinar Mas," kata dia mengakhiri.
Nasibnya Sempat Digantung Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Managing Director Sinar Mas Group Gandi Sulistiyanto sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea. Pencalonan tersebut tertuang dalam Surat Presiden RI bernomor R-25/Pres/06/2021 terakhir 4 Juni 2021.
Sulis, sapaan Gandi Sulistiyanto mengaku sudah diberitahu sejak Januari 2021 lalu. Selama satu bulan dia banyak mendapatkan pesan singkat atau ucapan selamat dari berbagai pihak dan koleganya.
"Dari Januari sudah diumumkan, hampir setiap hari saya dapat ucapan selamat selama sebulan," kata Sulis memulai kisahnya pada acara Syukuran HUT Ke-53 Kadin Indonesia, Jakarta, Jumat (24/9).
Selang sebulan, dia masih belum mengetahui kapan dirinya akan mulai bertugas. Di sisi lain sudah banyak orang yang bertanya kapan dia akan mulai berkantor di Seoul, Korea Selatan. Sejak Februari, dia mengaku mulai malu ketika ada yang menanyakan nasibnya yang menjadi calon tunggal dubes di Korea Selatan.
Barulah pada bulan Juli dia mendapatkan panggilan untuk menjalani fit and proper test di DPR. Setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan, nasibnya kembali digantung. Sebab keputusan hasil uji tersebut baru diumumkan pada bulan September.
"Jadi Januari ditunjuk, baru Juli kira fit and proper tes dan hasilnya baru September. Ini lama sekali," kata Bos Sinarmas ini.
Sulis menyebut selama menjalani ini dia tidak sendiri, ada 32 calon duta besar lainnya yang juga bernasib sama. Salah satunya rekan satu organisasinya Rosan Perkasa Roeslani. Dia berkelakar, lamanya proses menjadi duta besar ini karena tugas Rosan sebagai Ketua Kadin Indonesia yang belum selesai. Beberapa di antaranya memilih calon Ketua Kadin selanjutnya, program vaksinasi gotong royong dan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Kenapa ini begitu lama, ternyata ini karena Ketum Rosan. Ternyata Pak Rosan ini ditunggu karena tugasnya banyak yang belum selesai. Paling lama ini nunggu pengurus baru, RUU yang macam-macam, dan vaksinasi gotong royong," katanya sambil tertawa.
Proses Paling Lama
Saking lamanya menunggu proses menjadi duta besar, Sulis pun memberikan nama angkatan para calon duta besar ini dengan Garuda 33 Perjuangan. Sebab menurut Menteri Luar Negeri, Retno Edi Marsudi, gelombang pemilihan duta besar kali ini menjadi yang paling lama prosesnya.
"Di batch ini ada 33 calon duta besar dan menurut Menlu ini batch paling lama posisinya, jadi kami namai ini batch Garuda 33 Perjuangan, karena perjuangannya panjang sekali," kata dia.
Selain itu, penunjukan menjadi duta besar kali ini juga bukan hal yang mudah. Sebab pandemi membuat keadaan serba tidak pasti. Bahkan disebut-sebut sebagai proyek rugi. Namun dia mengaku tak akan mundur karena dalam tugasnya akan membawa misi Kadin sebagai organisasi tempatnya bernaung.
"Ini proyek rugi, gaji dubes ini USD 6.000 tetapi saya cukup bangga dan karena negara penempatan ini akan banyak dikunjungi orang. Memang ini proyek rugi tapi dalam tugas, saya akan bawa misi Kadin," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)