Dorong Ekspor 1 Juta Mobil, Pemerintah akan Minta Izin Hyundai dan Toyota
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi tengah memetakan rencana Indonesia untuk melakukan ekspor mobil dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) 1 juta unit.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi tengah memetakan rencana Indonesia untuk melakukan ekspor mobil dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) 1 juta unit.
"Kita lihat pertumbuhan ekspor akan membesar, karena pemerintah menginginkan yang namanya ekspor CBU mencapai 1 juta unit. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa ekspor 1 juta unit?," ungkapnya dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (20/11).
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
-
Bagaimana kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dirawat? Setiap pagi kereta-kereta tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Kapan kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dibuat? Kereta kencana itu dibuat pada sebuah pabrik di negeri Belanda pada tahun 1861 atas pesanan Sri Sultan HB VI.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
Dia menjelaskan, Gaikindo telah bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk meminta izin kepada pemegang merek otomotif ternama seperti Hyundai dan Toyota untuk memperluas pasar ekspor.
"Jadi ekspor itu ditentukan oleh para pemegang merek. Misalnya Hyundai, ekspor dari Indonesia akan ditentukan oleh pimpinan brand Hyundai di Korea (Selatan). Toyota akan ditentukan oleh pimpinan brand Toyota di Jepang," terangnya.
"Jadi kami dengan Kementerian Perindustrian akan mendatangi para principle untuk meminta izin supaya Indonesia dijadikan basis untuk ekspor," dia menambahkan.
Tembus Pasar Australia
Lewat upaya ini, Yohannes pun menargetkan Indonesia bisa tembus pasar ekspor Australia, yang setiap tahunnya mengkonsumsi 1,2 juta unit mobil impor. Namun, saat ini tak ada satu pun mobil produksi Indonesia di Negeri Kangguru.
"Padahal di Australia tidak ada pabrik mobil. Jadi 1,2 juta mereka impor CBU dari luar. Indonesia sebagai penghasil mobil terbesar ke-13 di dunia belum mengekspor satu pun mobil ke Australia," ucap dia.
Dia mencontohkan, mobil bermerek Toyota Fortuner di Australia sangat laku, tapi belum ada yang berasal dari Indonesia. Oleh karenanya, ia ingin terbang ke Jepang untuk mengajukan izin agar bisa mengekspor Fortuner dari Indonesia ke Australia.
"Kami dengan pak Menteri (Agus Gumiwang Kartasasmita) nanti mudah-mudahan bisa mendatangkan para principle dan meminta kuota ekspor. Sehingga 1 juta kendaraan bisa kita ekspor dari Indonesia, yang secara langsung mendatangkan devisa yang cukup tinggi untuk negara kita," tuturnya.
(mdk/azz)