Dorong Energi Bersih, PLN Terapkan Bali Eco Smart Grid
PT PLN (Persero) menerapkan Bali Eco Smart Grid yang ditujukan untuk menjaga keandalan dan stabilitas suplai tenaga listrik, peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi CO2 di Pulau Dewata.
PT PLN (Persero) menerapkan Bali Eco Smart Grid yang ditujukan untuk menjaga keandalan dan stabilitas suplai tenaga listrik, peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi CO2 di Pulau Dewata. Dengan adanya pilihan dari pembangkit terutama yang terbarukan, dalam smart grid ini memungkinkan pembangkit-pembangkit terbarukan masuk ke dalam sistem secara on grid.
"Sehingga pilihan pembangkit lebih beragam dan konsumen dimungkinkan untuk membangkitkan listriknya sendiri misalnya dengan menggunakan PV Rooftop dan terjadi proses transaksi saling mengisi secara offset," kataGeneral Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana dalam keterangannya, Minggu (3/7).
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kemenangan Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Kenapa PLN menerapkan strategi ARED untuk pengembangan energi baru terbarukan? Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
Selain memanfaatkan atap bangunan untuk dipasang panel surya atau photovoltaic (PV), PLN juga melakukan langkah-langkah lain seperti kerjasama dengan pemerintah daerah maupun pengembang yang ingin membangun pembangkit EBT. Ini untuk mendukung penerapan Peraturan Gubernur Bali No 45 Tahun 2019 tentang Penggunaan Energi Bersih.
Konsep Smart Grid ini merupakan sistem jaringan listrik yang secara cerdas mampu mengintegrasikan aksi-aksi dari seluruh komponen yang tersambung. Di dalamnya mulai dari pembangkit, perangkat transmisi, distribusi, hingga konsumen sehingga dapat menghantarkan listrik dengan lebih efisien, berkelanjutan, ekonomis, aman dan dengan keandalan yang tinggi.
Selama ini, Bali memiliki potensi ketersediaan energi baru dan terbarukan (EBT) cukup melimpah. Mulai dari tenaga panas bumi, air, sampah hingga arus laut. EBT yang bersumber dari tenaga panas bumi antara lain berlokasi di Banyuwedang, Seririt, Batukaru, Penebel, Buyan dan Bratan, dan Kintamani sebesar 65 MW.
Kemudian tenaga air sebesar 30 MW, tenaga surya 100 MWp. Potensi tenaga sampah 15 MW, tenaga angin 30 MW, dan tenaga arus laut sebesar 12 MW. Dia menjelaskan saat ini total bauran energi EBT terhadap seluruh sumber energi listrik lainnya mencapai 0,12 persen di Bali.
"Kami berupaya agar angka ini dapat meningkat di tahun-tahun mendatang untuk mencapai 23 persen pada bauran energi di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional yang telah ditetapkan," katanya.
Salah satu upaya untuk mempercepat peningkatan bauran energi ini, PLN memanfaatkan pembangunan PV pada atap-atap bangunan, termasuk kantor-kantor PLN. "Menurut data kami, total pelanggan PLTS atap di Bali baik yang on grid (tersambung ke jaringan PLN) maupun tidak, saat ini sebanyak 128 pelanggan dengan total kapasitas 1.514.447 Wp, dan kami yakini jumlah ini akan bertambah," ungkapnya.
Meski pun menggunakan PLTS, PLN tetap harus menyiapkan cadangan daya dari pembangkit lain atau menyiapkan sistem penyimpanan (strorage) untuk memastikan keandalan listrik tetap terjaga. Sebab, PLTS merupakan pembangkit intermiten atau tidak stabil dimana hanya menghasilkan listrik ketika ada panas matahari.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kembangkan EBT, Kementerian ESDM Kembali Selenggarakan Program Patriot Energi
Sri Mulyani Sebut Tak Mudah Bagi PLN Beralih ke Pembangkit Listrik EBT
Pemanfaatan Energi Bersih Bakal Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali
Langkah Strategis Pemerintah Bidik Bauran EBT 28 Persen di 2030
Gas Hidrat Bisa Dimanfaatkan Sebagai BBG
Pemanfaatan Gas Hidrat Diminta Perhatikan Isu Lingkungan dan Keberlanjutan