Dukung UMKM, P&G Indonesia Renovasi 6 Warung di Desa Wanakerta
Protect & Gamble (P&G) Indonesia kembali menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) bertajuk Making a House a Home dengan merenovasi rumah dan warung milik warga Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat.
Protect & Gamble (P&G) Indonesia kembali menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) bertajuk Making a House a Home dengan merenovasi rumah dan warung milik warga Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat.
Senior Manager Corporate Communications and Community Impact Leader, P&G Indonesia, Simon Sibarani mengatakan program menyasar kalangan ibu rumah tangga yang membutuhkan bantuan untuk menjalankan bisnisnya. Utamanya mereka yang membuka usaha warung dari rumah.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Mengapa UMKM dianggap penting bagi perekonomian Tarakan? Mengingat, UMKM menjadi salah satu pondasi perekonomian di wilayah, bahkan nasional.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
"Kita cari rumah yang menempel dengan tempat usaha," kata Simon dalam Media Briefing P&G dan Habitat for Humanity: Making a House a Home di Desa Wanakerja, Karawang, Jawa Barat, Jumat (26/5).
Dalam program ini P&G Indonesia bersama Habitat for Humanity merenovasi rumah warga yang juga dijadikan sebagai tempat usaha berupa warung. Ada warung yang direnovasi dengan mengganti dinding bilik menjadi tembok, pemasangan keramik warung hingga membuat bangunan baru untuk dijadikan warung di halaman rumah warga.
Adapun syarat utama penerima manfaat program ini yakni buruh tani atau buruh pabrik dengan penghasilan di bawah Rp50.000 per hari. Bagi pelaku usaha, memiliki tanah/bangunan sendiri dengan kondisi bangunan yang tidak layak huni.
Program ini juga menyasar perempuan pemilik usaha dengan modal usaha dibawah Rp50 juta. Khususnya bagi mereka yang telah menjalankan usaha di atas 2 tahun.
"Kalau pemilik usaha kami cari yang perempuan dengan modal usaha dibawah Rp50 juta," kata Simon.
Program CSR ini pun diberikan kepada 6 penerima manfaat yang telah melewati proses seleksi bersama oleh P&G Indonesia, Habitat for Humanity dan perangkat desa setempat. Proses seleksi dilakukan agar tepat sasaran dan memberikan dampak peningkatan kesejahteraan.
Selain memberikan bantuan renovasi warung, P&G Indonesia juga memberikan berbagai pelatihan peningkatan kapasitas keuangan para pemilik usaha. Termasuk memberikan sejumlah produk P&G Indonesia untuk dijual di warung penerima manfaat.
"Bantuan yang diberikan ini dari fisik kita perkuat, dibantu juga buat mengelola uang dan diberikan beberapa produk kita untuk dijual di warung," kata dia.
Terkait pemilihan lokasi, Simon mengatakan program CSR tahun ini diberikan kepada Desa Wanakerta karena P&G Indonesia memiliki pabrik yang lokasinya tidak jauh. Apalagi, Desa Wanakerta telah menjadi mitra Habitat for Humanity sejak tahun 29016 dan telah rencana jangka panjang untuk pemberdayaan masyarakat.
"Memang kita mau kontribusi bukan hanya bisnis tapi sosial. Di Karawang ini ada pabrik ita di sini. Tapi kontribusi kami tidak hanya di Karawang tetapi daerah lain juga sudah pernah dilakukan," kata Simon.
Sebagai informasi, proses renovasi dilakukan selama 14-20 hari. Jenis usaha warung yang direnovasi pun beragam, mulai dari warung bakso, seblak, gorengan, sayur hingga warung kelontong. Pengerjaanya dilakukan oleh tukang profesional yang juga dibantu 30 volunteer dari karyawan P&G Indonesia.
Baca juga:
Bermodal Rp 15 Juta, Netra Sukses Jadi Juragan Pangkas Rambut Sumatra
Kisah Nasabah PNM Mekaar Sidoarjo Sukses Gandeng 90 Perempuan Aktif Optimalkan Usaha
Cerita Bu Mahmudah, Sukses Jadi Agen BRILink di Yogyakarta dari Garasi Rumah
Asal Mula Pangkas Rambut 'Asgar', Langganan Masyarakat Hingga SBY
Demi Orang Tua, Wanita Ini Banting Setir dari Perawat Jadi Pengusaha Cilok
Tak Harus di Jalan Raya, di Pelosok Pun UMKM Jogja Bisa Laris Manis
Sindiran Menkop Teten: UMKM Mayoritas Keripik, Kalau Tidak Seblak dan Dodol