Ekonom sebut operasi pasar belum efektif stabilkan harga pangan
Ekonom Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, menilai langkah pemerintah melakukan operasi pasar (OP) kurang efektif untuk menekan harga komoditas pokok yang telanjur melambung tinggi. Sebab, langkah ini hanya berdampak secara lokal.
Ekonom Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, menilai langkah pemerintah melakukan operasi pasar (OP) kurang efektif untuk menekan harga komoditas pokok yang telanjur melambung tinggi. Sebab, langkah ini hanya berdampak secara lokal.
"Baik itu OP maupun pasar murah pada akhirnya kurang efektif karena sifatnya cenderung lokal sehingga dampaknya kurang merata," kata seperti dikutip Antara di Solo, Kamis (14/6).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
Lukman mengatakan kondisi tersebut kurang efektif mengingat distribusi skalanya lebih besar bahkan nasional. Hal ini juga berkaitan dengan ketersediaan pasokan di masing-masing daerah yang berbeda.
"Ini berkaitan dengan suplai, misalnya telur ayam produksi dari Solo sebelum didistribusikan ke pedagang pasar harus dikirim dulu ke Jakarta, baru kemudian dikirim lagi ke Solo untuk kemudian dipasarkan. Mata rantainya seperti itu," katanya.
Oleh karena itu, daripada melakukan operasi pasar maupun pasar murah, menurut dia, lebih baik pemerintah daerah mengoptimalkan peranan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). "Sekarang kan di setiap daerah ada TPID, ini harus dioptimalkan dengan baik keberadaannya. Paling tidak bisa meminimalkan informasi yang tidak simetris," jelas Lukman.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan, saat ini masih terjadi informasi yang tidak simetris atau asymmetric information terkait alasan naiknya harga sejumlah komoditas pokok. Padahal TPID seharusnya mampu mencari penyebab kenaikan harga belum juga stabil.
"Seperti misalnya, saat ini daging ayam harganya terus naik. TPID harus melakukan survei secara langsung untuk mengetahui penyebab kenaikan tersebut, apakah karena distribusi terkendala atau alasan lain. Baru kemudian cari solusinya. Ini yang kadang masih dilewatkan," katanya.
Sementara itu, mengenai gejolak harga komoditas pokok di Solo, menurutnya, masih dalam tahap wajar. Bahkan, dibandingkan dengan jelang Lebaran sebelumnya kondisi saat ini jauh lebih baik.
"Ini terlihat dari inflasi yang cenderung terjaga. Yang penting kuncinya adalah demand masyarakat, selama terkendali pasti harga juga terkendali," katanya.
Baca juga:
Masyarakat keluhkan harga daging ayam naik hingga Rp 53.000 per Kg
H-1 Lebaran, harga daging sapi di Lampung naik jadi Rp 135.000 per Kg
Lebaran 2018, pengusaha ini jual daging sapi seharga Rp 75.000 per Kg
Harga daging sapi di Aceh diprediksi tembus Rp 160.000 per Kg saat Lebaran
Stabilkan harga, Bulog Bali turunkan HET beras jadi Rp 8.950 per Kg
Tinjau pasar jelang Lebaran, Wagub Aceh sebut harga sembako stabil
Dua hari jelang Lebaran, harga ayam potong di Mamuju tembus Rp 70.000 per ekor