Ekspor kerajinan Indonesia siap 'jajah' negeri Belanda
Indonesia-Belanda sudah menandatangani nota kesepahaman mengenai program pelatihan ekspor (CBI) buat eksportir lokal.
Pemerintah Indonesia-Belanda menandatangani nota kesepahaman mengenai program pelatihan ekspor (CBI) buat eksportir Tanah Air. Kerja sama ini dilakukan supaya ekspor produk kerajinan, semisal dekorasi rumah, tekstil, dan bahan pangan dari Indonesia bisa semakin meningkat ke pasar Negeri Kincir Angin itu.
Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda Lilliane Plouman mengaku gembira, karena konsumen di negaranya selama ini meminati produk kerajinan asal Indonesia. Kendati demikian, aturan Uni Eropa sangat ketat terkait standar dan mutu barang dari luar negeri.
Dia berharap, pelatihan ekspor dari negaranya bisa membantu pengrajin Indonesia lebih mudah menembus pasar Eropa.
"Di Uni Eropa, konsumen sangat menuntut produk berkualitas. Sehingga penting produsen dari pelbagai negara, buat memenuhi persyaratan itu. Kerja sama ini sangat menggembirakan, dan kami tidak sabar menunggu dampak positif dari perjanjian ini," kata Lilliane dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (21/11).
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang turut menghadiri acara ini menyambut gembira kerja sama yang ditawarkan Belanda ini. Program CBI serupa pernah dibahas pada 2010, namun terhenti. Kini, setelah berlanjut, dia yakin ekspor kerajinan dari Tanah Air bisa meningkat ke Belanda.
Ke depan, Indonesia akan mengupayakan perjanjian serupa dengan negara-negara lain. Sebab, ambisi pemerintah adalah mengekspor lebih banyak produk bernilai tambah, termasuk kerajinan.
"Penting untuk kita bisa memaksimalkan ekspor produk bernilai tambah. Adanya bantuan pelatihan dari Belanda ini penting buat memaksimalkan potensi Indonesia selama ini di bidang kerajinan," kata Gita.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak dengan Deputi Direktur Promosi Ekspor Negara Berkembang Belanda Dick de Man.
Tak cuma pelatihan bagi eksportir Indonesia, bantuan Belanda juga mencakup informasi yang akan dipasok khusus kepada Kementerian Perdagangan. Misalnya informasi akses pasar dan ketentuan impor di negara-negara Eropa lainnya.