Ekspor Makanan dan Minuman Olahan RI Naik Selama Pandemi, Capai Rp 23,4 T per Mei
Kementerian Perdagangan optimistis dapat meningkatkan ekspor aneka produk olahan makanan dan minuman (mamin). Mengingat selama pandemi Covid-19, tren pasar dunia telah beralih dari produk makanan segar ke produk mamin olahan yang dapat disimpan lebih lama.
Kementerian Perdagangan optimistis dapat meningkatkan ekspor aneka produk olahan makanan dan minuman (mamin). Mengingat selama pandemi Covid-19, tren pasar dunia telah beralih dari produk makanan segar ke produk mamin olahan yang dapat disimpan lebih lama.
"Produk mamin sangat dibutuhkan dunia, diantaranya untuk meningkatkan imunitas dan stamina kesehatan masyarakat, terutama pada masa pandemi. Hal ini terlihat dari nilai ekspor pangan olahan Indonesia ke dunia yang meningkat 2,12 persen pada periode Januari-Mei 2020 atau sebesar USD 1,63 miliar (setara Rp 23,4 triliun)," tegas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kasan melalui siaran pers, Selasa (4/8)
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Bagaimana Fenerbahce mempersiapkan diri untuk musim baru? Di bawah arahan Mourinho, Fenerbahce telah mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan, meskipun perubahan tersebut belum terlalu mencolok.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Mengapa Kemendag membentuk Komunitas Ekspor Melbourne? Pelajar Indonesia di luar negeri memiliki potensi besar untuk menjadi duta ekspor yang mampu membuka jaringan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan berbagai negara. Terbentuknya komunitas ekspor ini menjadi salah satu upaya PPI Dunia untuk merealisasikan hal tersebut.
Kasan mengatakan, aneka produk mamin merupakan produk yang pertumbuhannya positif di masa pandemi. Pada 2019, produk mamin Indonesia tumbuh mencapai 7,78 persen. "Pertumbuhan tersebut lebih besar dibandingkan pertumbuhan sektor nonmigas yang sebesar 4,34 persen," imbuh dia.
Sementara itu, pada kuartal I 2020, pertumbuhannya sebesar 3,94 persen. Sedangkan, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 19,98 persen.
Maka dari itu, pihaknya gencar untuk mendorong ekspor mamin olahan, apalagi tren konsumen yang selalu berubah, dengan begitu dapat memberikan peluang bagi produk Indonesia untuk terus melakukan diversifikasi produk atau hilirisasi produk. Seperti produk asal Indonesia yang berbasis cokelat, rempah, kopi, dan teh.
"Saat ini, produk yang memiliki sertifikasi, indikasi geografis, dan organik memiliki tren yang meningkat di pasar global. Permintaan produk halal juga meningkat, selain karena bertambahnya jumlah penduduk muslim, serta sebarannya juga sudah ada di seluruh dunia," ujar Direktur Pengembangan Produk Ekspor Olvy Andrianita.
Tantangan Ekspor Mamin di Era Kenormalan Baru
Namun, Olvy menyampaikan di era kebiasaan baru ini pihaknya menemukan sejumlah tantangan terkait ekspor mamin. Yaitu eksportir perlu memperhatikan beberapa persyaratan khusus seperti keamanan makanan termasuk regulasi akses pasar tujuan ekspor dengan persyaratan masuk barang yang semakin ketat di negara
Tantangan lainnya adalah pengembangan pasar dan produk, yaitu diversifikasi produk mamin olahan sesuai dengan permintaan pasar ekspor, peningkatan nilai tambah produk, selera konsumen internasional, serta hambatan promosi dan branding.
Adapun, beberapa strategi yang telah disiapkan dalam meningkatkan ekspor di masa pandemi ini. Antara lain penentuan fokus pasar dan produk ekspor, relaksasi ekspor impor untuk tujuan ekspor, serta terkoneksinya pelayanan Inatrade dengan Indonesia National Single Window dan ASEAN Single Window untuk perizinan, tanda tangan digital (digital signature), dan Surat Keterangan Asal secara daring.
"Peningkatkan daya saing produk juga harus dilakukan, seperti fasilitasi penguatan desain. Antara lain melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) dan Good Design Indonesia (GDI) yang terkoneksi dengan G-Mark Jepang, Designer Dispatch Service (DDS), Klinik Konsultasi Desain di IDDC, fasilitasi sertifikasi, dan Hak Kekayaan Intelektual," jelasnya.
(mdk/bim)