Eksportir tembus pasar negara baru dijanjikan subsidi USD 1.000
"Setiap misi dagang kami berikan subsidi USD 1.000. Kita bantu dengan adanya pembiayaan ekspor."
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) akan memberikan subsidi sebesar USD 1.000 untuk eksportir dalam negeri yang mampu menembus pasar negara baru dalam menjual produk dalam negeri.
Direktur Jenderal PEN Kemendag, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, pemberian subsidi tersebut merupakan program kementerian dalam mendukung hilirisasi produk.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Di mana letak Stadion Kebogiro? Seperti diketahui, Stadion Kebogiro merupakan stadion bertaraf internasional yang berada di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
"Kalau menunggu industri cukup lama. Tapi dengan pengembangan negara tujuan ekspor. Jadi diversifikasi tujuan negara ekspor yang dijadikan kegiatan utama. Supaya pelaku usaha tidak hanya ke pasar-pasar tradisional, tapi ke pasar-pasar non-tradisional yang agak sulit," ujar Nus di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (12/4).
Pemberian subsidi juga merupakan insentif bagi para eksportir dan diharapkan ini dapat menstimulus eksportir untuk menembus pasar-pasar non tradisional.
"Fasilitas dari kami, memberikan fasilitas pameran, untuk misi dagang. Setiap misi dagang kami berikan subsidi USD 1.000. Kita bantu dengan adanya pembiayaan ekspor. Ini fasilitas yang harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang terkena dampak dari pelemahan global. Itu yang akan kita dukung," kata dia.
Terkait produk dagangnya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kedutaan Indonesia di negara tujuan eksportir untuk menyesuaikan kebutuhan negara setempat. Dengan demikian, produk-produk dari Tanah Air akan mendapat sambutan baik dari dari negara tujuan.
"Kita koordinasi dengan KBRI setempat, ada analisisnya. Misalnya kemarin ke Oman kan sukanya barang elektric, rubber goods, process food, jadi itu sesuai dengan apa yang diminati negara tujuan. Kalau di Afrika banyaknya CPO, tekstil dan produk tekstil, serta process food. Kita coba networking. Pelaku usaha kita sudah bagus di negara tradisional, mereka harus punya partner di negara-negara non-tradisional," tutupnya.
Baca juga:
Januari-Februari 2016, ekspor RI merosot 14,3 persen
Sindiran Jokowi dorong pembentukan Badan Promosi Indonesia
Bertemu pengusaha, Kemendag sinergikan jaringan eksportir nasional
Jaga harga beras, Mendag Lembong minta Bulog bangun gudang pengering
Facebook dkk tak bayar pajak, Mendag Lembong tuntut keadilan
Indonesia bakal pamerkan 17 kopi terbaik di Amerika Serikat
Kebijakan kemasan polos bikin ekspor tembakau RI lesu